Banjir Rendam Rumah di Lima Desa
ROKAN HULU – Ribuan rumah penduduk di sejumlah desa di dua kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, yakni Rambah dan Kabun, terendam banjir kemarin pagi. Curah hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir membuat air sungai besar dan sungai kecil meluap sehingga merendam rumah penduduk dan ruas jalan raya
Luapan air Sungai Batang Lubuh tidak hanya merendam rumah penduduk. Ruas jalan provinsi dan kabupaten serta tanaman masyarakat ikut terendam banjir dengan ketinggian 50 sentimeter hingga 1 meter.
Banjir yang merendam ruas Jalan Tuanku Tambusai Pasirpengaraian itu mengakibatkan arus lalu lintas tidak berjalan normal. Namun, arus lalu lintas masih lancar melewati jalan lingkar Km 4 Pasirpengaraian. Terlihat terjadi antrean panjang kendaraan bermotor di ruas jalan provinsi dan ibu kota Rokan Hulu itu.
Sejauh ini, belum ada warga yang mengungsi ke ruas jalan. Mereka mengungsi ke tempat tetangga yang rumahnya tidak terendam banjir. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Rambah. Ratusan rumah penduduk di lima desa terendam banjir. Desa Rambah Tengah Hulu: 102 unit rumah dengan ketinggian air 50–150 cm. Lingkungan Tanjung Harapan Kelurahan Pasirpengaraian: 134 unit rumah (450 jiwa). Ketinggian air mencapai 80–120 cm. Jalan juga terendam 80–100 cm.
Banjir di Kecamatan Rambah terjadi kemarin sekitar pukul 02.30 WIB. Banyak warga yang tidak bisa menyelamatkan barang-barang mereka karena air datang tiba-tiba.
Kepala BPBD Rohul Aceng Herdiana menyebutkan, dalam mengurangi resiko bencana banjir yang dialami masyarakat Rohul, seluruh kekuatan personil dan peralatan BPBD dikerahkan ke lapangan. Ini untuk membantu evakuasi bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan saat banjir terjadi.
Dia menilai, banjir yang merendam ribuan rumah penduduk di enam kecamatan, dikategorikan sebagai bencana. Selain prekonomian masyarakat tergangu dan adanya kerusakan infrastruktur dari musibah banjir yang terjadi.
’’Indikator itu sudah mencukupi musibah banjir yang terjadi di Rohul pada hari ini, penetapan status tanggap darurat.’’tuturnya. (epp/ JPG/ c17/ diq)
– Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) berusaha konsisten memajukan dunia pendidikan dan kesehatan yang jadi prioritas pembangunan daerah. Langkah tersebut terlihat dari alokasi rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2016.
Sektor pendidikan mendapat alokasi yang cukup besar, yakni 23,34 persen. ’’RAPBD tahun depan sekitar Rp 6 triliun. Untuk pendidikan Rp 1,49 triliun,’’ ujar Gubernur Sumsel Alex Noerdin kemarin (17/11).
Alokasi dana pendidikan diambil dari belanja daerah, yakni belanja langsung SKPD dinas pendidikan dan badan perpustakaan serta dinas pemuda dan olahraga pada komponen belanja tidak langsung. Bentuknya berupa BOS, program sekolah gratis, serta program kuliah gratis.
Dengan demikian, persentase belanja untuk fungsi pendidikan telah melebihi amanat Permendagri No 52 Tahun 2015. Yakni, sekurang-kurangnya 20 persen. Khusus dana BOS 2016, besarannya sama dengan alokasi tahun ini, yaitu Rp1.090.947.800.000 atau 17,42 persen dari total pendapatan daerah.
’’Dana BOS bersumber dari APBN dan diperuntukkan buat operasional SD dan SMP,’’ tuturnya. Sebagaimana dike-