Jawa Pos

Sulap Akik Jadi Patung

-

BATU akik biasanya dipercanti­k menjadi mata cincin dan kalung. Namun, yang dilakukan pelaku seni rupa di Kalimantan Tengah (Kalteng) ini berbeda. Di sana bongkahan akik disulapnya menjadi karya seni patung.

Di antara sejumlah karya seni lukisan, tampak pula beberapa patung yang dipajang dalam Pameran Lintas Warna Borneo di Palangka Raya, Kalteng, beberapa waktu lalu. Patung-patung itu juga membuat penasaran para pengunjung pameran.

Saat didekati, baru diketahui patung tersebut terbuat dari batu akik. Perupa Kalteng Yulianto Eko S. selaku pembuatnya mengaku sengaja membuat kreasi karya seni yang berbeda dengan biasanya. ”Seni rupa itu kan bukan hanya seni lukis, tapi juga seni patung. Nah, seni patung itu juga tidak hanya terbuat dari kayu, tapi juga bisa dari batu. Seperti ini (sambil menunjukka­n hasil karyanya, Red),” terang Eko Yes, sapaan akrabnya, kepada Kalteng Pos ( Jawa Pos Group) Senin lalu (16/11).

Eko pun memanfaatk­an momen booming akik dengan menjadikan batu bernilai seni tinggi. Sementara itu, patung batu yang ada tersebut dibuat dari batu bongkahan. Semua bongkahan itu didapatkan­nya sendiri dari Jawa dan Kalimantan.

Bongkahan tersebut memiliki nama yang beragam. Antara lain kalsedon dari Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, yang dibentuk menjadi naga seberat 12 kilogram. Lalu batu borneo dari Martapura, Kalimantan Selatan, seberat 3 kilogram yang dimodifika­si menjadi ikan louhan. ”Ada juga batu suzeki luk ulo yang beratnya 10 kilogram jadi kepala puma. Batu kapur lintang dari Wonosari, Kebumen, jadi ikan louhan seberat 15 kilogram,” tambah pensiunan guru itu.

Menurut Eko, di antara beberapa batu tersebut, tentu ada yang tembus saat disinari cahaya. Hal itu menjadi penarik tersendiri. Tidak sekadar dipajang, seluruh patung tersebut juga telah dipatok dengan harga tertentu.

Eko menjelaska­n, pengerjaan satu patung berkisar dua hingga empat hari. Diakuinya, pengerjaan patung itu memang sulit. Penyebabny­a antara lain bahan dasar batu yang keras sehingga tidak menggunaka­n pahat, tapi gerinda. Saat ditanya bagian apa yang paling susah dikerjakan, Eko menyebut lekuk objek patung dan proses finishing. ”Susah itu bagian lekuk-lekuknya. Kalau patung kayu tinggal dipahat,” terang dia. (gil/JPG/c9/agm)

 ?? KALTENG POS ?? KREATIF: Perupa Kalteng Yulianto Eko S. berfoto bersama karya seni kreasinya yang berbahan bongkahan akik dalam pameran di Palangka Raya pada Senin (16/11).
KALTENG POS KREATIF: Perupa Kalteng Yulianto Eko S. berfoto bersama karya seni kreasinya yang berbahan bongkahan akik dalam pameran di Palangka Raya pada Senin (16/11).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia