Mencekam sejak Tiba di Brussels
SEJUMLAH pemain Spanyol sudah mengenakan kostum tim nasionalnya. Beberapa pemain lain masih sempat melakukan pemanasan ringan di kamar hotel. Namun, motivasi yang sudah membara harus redup kembali.
Suasana di hotel tempat menginap penggawa Spanyol berubah mencekam. Sebab, pemain mendengar pengumuman pembatalan laga karena khawatir ada aksi teror susulan di King Baudouin. Mereka membayangkan situasi di Paris bakal menimpa jika laga tetap dihelat. ’’Timnas Spanyol masih shock dengan ledakan bom di Paris,’’ ujar Juan Mata, gelandang Spanyol, kepada Football Espana.
Dalam wawancara dengan Cadena COPE, Mata dan rekannya sudah mera- sakan ketakutan itu saat mendarat di Brussel. Hanya, saat itu mereka memilih berpikir positif. Pemain Manchester United tersebut juga yakin laga melawan De Rode Duivels –julukan timnas Belgia– berlangsung aman.
Menurut dia, apa yang dilihat, didengar, dan dibaca dari berbagai media terkait tragedi yang sudah menelan 129 korban jiwa itu berpengaruh pada mental rekanrekannya. ’’Kami seperti masyarakat pada umumnya. Hal semacam ini sudah memengaruhi kami,’’ lanjutnya.
Dalam blog pribadinya, Mata merasa sedih dengan kejadian di Paris. Dan, dia menganggap penundaan laga yang melibatkan dirinya itu sebagai solusi ter- baik. ’’Dalam kondisi seperti ini, tidak mudah membicarakan sepak bola dan pertandingan persahabatan,’’ tulisnya.
Terlepas dari penundaan laga yang seharusnya menjadi caps ke-51 bagi Spanyol itu, Mata menyatakan belasungkawanya kepada para keluarga korban. Bukan hanya korban di tragedi Paris, melainkan juga korban teror di belahan dunia lainnya.
Sebagaimana diketahui, sehari sebelum teror di Paris, bom bunuh diri juga terjadi di Beirut, Lebanon, dan memakan 41 korban jiwa. ’’Aksi semacam ini sangat sulit dimengerti. Ini tindakan barbar. Seharusnya hal-hal seperti ini berkurang, bukan malah bertambah,’’ kecamnya. (ren/c17/bas)