Kontrak Baru Tunggu Hasil
SEJAK Oktober lalu, Presiden FIGC (PSSI-nya Italia) Carlo Tavecchio memaksa Antonio Conte segera memperbarui kontraknya yang habis ketika perhelatan Euro Prancis berakhir pada Juli mendatang.
Tavecchio merasa perlu untuk segera memperpanjang kerja sama sang allenatore. Sebab, dia ingin skuad Italia bisa langsung bersiap diri untuk menyongosng kualifikasi Piala Dunia Rusia 2018 dengan menantang Israel di Tel Aviv dalam laga perdana.
Namun, berkali-kali pula Conte berusaha tidak terlalu memikirkan masa depannya bersama Gli Azzurri, julukan Italia. Bagi dia, pembicaraan mengenai kontrak baru berlaku jika melihat raihan yang dicapai di Euro.
’’Aku merasa baik bisa menjalankan tugas sebagai pelatih timnas dan bahagia dengan pekerjaanku sekarang,’’ kata Conte sebagaimana dilansir
’’Aku tidak berharap bisa mengembangkan hal-hal spesifik. Sementara itu, kami harus ber- pacu dengan waktu bersama dengan para pemain yang sudah memberiku kepuasan,’’ tambahnya.
’’Meski begitu, aku sudah pernah mengatakan bahwa akan ada waktunya untuk berbicara dengan federasi. Hal itu bergantung seperti apa hasil yang bisa aku bawa serta bagaimana prosesnya,’’ ujar eks pelatih Juventus tersebut.
Conte berkaca pada 24 Juni 2014 tatkala Cesare Prandelli yang baru saja membubuhkan tanda tangan dua tahun perpanjangan kontrak sebelum kemudian dipaksa mengundurkan diri oleh FIGC karena hasil mengenaskan Italia yang hanya mampu finis di peringkat ketiga fase grup Piala Dunia.
’’Kami adalah budak hasil. Performa kami dinilai berdasar hasil. Baru setelah itu, kami bisa mempunyai waktu untuk hal lain,’’ tutur pelatih yang mampu membawa Juve menjadi Serie A tiga musim beruntun tersebut.
Jika memang berniat memperpanjang kontrak dengan berpatokan hasil, sebaiknya pelatih 46 tahun itu mempertimbangkan berbagai saran agar hasil yang diraih Italia mampu membuat tersenyum seluruh publik.
Menurut eks allenatore Sampdoria Ciro Ferrara, merujuk pada evaluasi ketika Italia dikalahkan Belgia 1-3 di Brussels (13/11), pertahanan menjadi titik terlemah yang harus dibenahi dalam tujuh bulan mendatang.
’’Secara taktik, teknik, bahkan karakter, bek yang dipakai Conte sebenarnya adalah yang paling baik serta bertalenta,’’ ungkap Ferrara sebagaimana dilansir Bek yang digawangi trio Juventus, yakni Andrea Barzagli, Giorgio Chiellini, dan Leonardo Bonucci, itu dianggap sangat lelah sehingga performanya menurun.
’’Masalahnya, saat mereka sedang tidak dalam peak, tidak ada pemain dengan kualitas sama yang mampu menjadi pelapis,’’ jelas bek tengah yang hanya menghabiskan karir bersama dengan dua klub, Napoli dan Juventus, tersebut. (apu/c14/ham)