Panitia Coret Mahmoud El Ali
LAMONGAN – Persiapan Persela Lamongan menjelang laga kedua mereka melawan Pusamania Borneo FC 21 November mendatang sedikit terganggu. Sebab, pengesahan Mahmoud El Ali, salah satu tukang gedor andalannya, harus dicabut panitia penyelenggara melalui e-mail yang dikirimkan kepada manajemen Persela kemarin (17/11).
Dalam suratnya, panitia penyelenggara memutuskan untuk mencabut nama Ali agar tidak lagi digunakan dalam Piala Jenderal Sudirman. Ali yang berkebangsaan Lebanon itu ternyata hingga saat ini terjerat sanksi seumur hidup dari FIFA karena terlibat pengaturan skor. Meski begitu, Persela tetap diberi kesempatan untuk mencari pengganti pos yang ditinggalkan Ali.
’’Suratnya baru kami terima hari ini (kemarin). Semua elemen dalam tim, termasuk Ali, kaget dan shock. Tapi, kami akan tetap legawa dan menerima keputusan tersebut,’’ ujar Yunan Achmadi, manajer Persela, kepada Jawa Pos kemarin.
Kegusaran hati manajemen Persela bisa dipahami lantaran keputusan tersebut sangat mendadak. Belum lagi mereka saat ini juga berupaya bangkit setelah dikalahkan Persib Bandung dalam laga perdana grup C Minggu (15/11).
’’Kami belum menemukan pengganti yang cocok. Pelan-pelan dalam beberapa hari ke depan, kami mulai penjajakan untuk mere- krut pemain asing lainnya,’’ imbuh Yunan.
Dengan hilangnya Ali, praktis di Laskar Joko Tingkir hanya tersisa empat penyerang, yakni Bijahil Chalwa, Dendi Sulistyawan, Nur Hardianto, dan Solehudin. Pemain asing lainnya, Kim Dong Chan, yang juga berposisi sebagai penyerang, dalam beberapa agenda latihan terakhir mulai dicoba untuk bermain di pos gelandang serang.
Sementara itu, Didik Ludianto, pelatih Persela, mengakui, pencabutan pengesahan Ali tersebut berimbas pada skema bermain timnya. Sebab, Ali adalah pemain yang bisa dengan cepat tanggap dalam memahami arahan pelatih yang nanti berguna bagi kemajuan tim. (io/c23/tom)