Mulai Tandai Lokasi Karam
LOKASI tenggelamnya KM Wihan Sejahtera kemarin ditandai secara khusus. Penandaan dilakukan agar bangkai kapal tidak mengganggu jalur pelayaran kapal lain di perairan Teluk Lamong.
Penandaan itu melibatkan petugas dari syahbandar, Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PLP), Satpolair Polres Tanjung Perak, dan Ditpolair Polda Jatim
Ada sebelas penyelam dari armada PLP yang dikerahkan. Mereka bertugas memetakan tiga bagian penting kapal yang akan ditandai. Yakni, sisi buritan, tengah kapal, dan haluan.
Mereka memulai penyelaman sekitar pukul 10.00. Kapal yang mereka cari berada pada kedalaman 21 meter dengan 13 low water spring (LWS).
Awalnya tim penyelam tidak menemui kesulitan saat mencapai bangkai kapal. Namun, mereka kesulitan saat hendak memasang sling. Sebab, arus laut sangat kencang. Hal itu memaksa seluruh penyelam bekerja dengan cepat. Setelah bekerja keras, mereka akhirnya mampu memasang semua sling ke tiga spot tujuan.
”Sling itu terhubung dengan tong berwarna mencolok yang ada di atasnya. Fungsinya untuk memberikan tanda bagi kapal lain dan proses evakuasi kapal,” jelas Kasi Tertib Bandar Syahbandar Pelabuhan Tanjung Perak Hadi Utomo kepada Jawa Pos di lokasi kejadian kemarin (17/11).
Hadi menambahkan, proses evakuasi berjalan bertahap. Langkah terdekat yang akan dilakukan adalah menarik bangkai kapal lebih ke timur. Tujuannya, tidak mengganggu jalur kapal lain yang melintas di Teluk Lamong. Penarikan bangkai kapal itu akan melibatkan kapal tunda dari PT Pelindo III. ” Kami menyediakan jalur-jalur alternatif untuk kapal-kapal lain yang lewat,” ucap Hadi. Bangkai KM Wihan Sejahtera akan digeser berdekatan dengan bangkai KM Tanto Hari yang berjarak sekitar 200 meter ke arah timur selatan. KM Tanto Hari tenggelam pada 31 Januari 2014.
Hadi menerangkan, KM Wihan Sejahtera akan dievakuasi secepatnya. Dia memasang target evakuasi pada 2–3 hari ini meskipun undang-undang memberikan toleransi sampai 180 hari. ”Jika sudah tidak mengganggu, barulah kami bisa mengeluarkan seluruh muatannya. Termasuk motor, mobil, dan truk yang ada di dalamnya,” ucap Hadi.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan perusahaan PT Tri Lintas Samudera. Sebab, seluruh biaya evakuasi dibebankan kepada perusahaan pelayaran tersebut. Jika memang perusahaan tidak mampu, akan dilakukan lelang.
Sementara itu, penyelidikan tenggelamnya KM Wihan Sejahtera terus berjalan. Pihak syahbandar juga menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mencari tahu penyebab tenggelamnya kapal seberat 3,7 ton tersebut. Kepala Kantor Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Perak Rudiana Muchlis bahkan telah membentuk tim yang akan mengumpulkan keterangan dari awak kapal. Namun, langkah itu seakan jalan di tempat. Sebab, para awak kapal dan nakhoda belum bisa dimintai keterangan karena shock. ”Kami tunggu keadaan mereka membaik, baru dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Rudiana.
Selain meminta keterangan awak kapal, syahbandar melakukan langkah lain untuk memperkuat asumsi-asumsi yang ada. Salah satunya adanya kemungkinan manipulasi berat kendaraan. Proses itu sedikit rumit, tetapi memberikan efek yang dapat memperkuat asumsi kapal tenggelam karena pergeseran muatan. ”Seluruh kemungkinan akan kami selidiki, termasuk adanya lubang pada lambung kapal. Apakah itu karena tertabrak atau memang sudah berlubang, tetapi dibiarkan,” paparnya. (all/c7/oni)