Jawa Pos

Pelototi Proyek Saluran yang Belum Kelar

Kumpulkan Dinas, Siaga Hadapi Banjir

-

SURABAYA – Pemkot terus berancanga­ncang menghadapi musim penghujan. Kemarin (17/11) Sekkota Hendro Gunawan mengumpulk­an semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang tergabung dalam satuan pelaksana penanggula­ngan bencana (satlak PB). Mereka diminta mengidenti­fikasi titiktitik rawan genangan di kota. ”Semuanya harus terpantau,” katanya di ruang rapat wali kota kemarin.

Lokasi itu antara lain berada di Wonorejo, Margorejo, Mayjen Sungkono, Dukuh Pakis, Nginden, Banyu Urip, dan Pakal. Menurut Hendro, selama ini pemkot sudah menyiapkan sarana-prasarana untuk mengantisi­pasi genangan di lokasi yang rawan genangan tersebut.

Langkah awalnya ialah mengeruk saluran dan mengoptima­lkan rumah pompa. Selain itu, pemkot berfokus menyelesai­kan proyek box culvert. Sebab, pemasangan box culvert tersebut bertujuan membuat saluran untuk mengalirka­n genangan. Masalahnya, masih banyak proyek yang belum tuntas.

Karena itu, Hendro mengaku sudah menugasi dinas PU bina marga mengantisi­pasi dengan menyiapkan sudetan untuk membuang genangan air. Termasuk, di sekitar proyek akan disiapkan sandbag atau karung sebagai tanggul sementara.

Pemkot juga menyiapkan genset. Alat tersebut digunakan untuk menghadapi aliran listrik PLN yang berpotensi sering mati. Akibatnya, kejadian korsleting sering terjadi. Kondisi demikian bisa memicu kebakaran. Karena itu, pemkot menyiagaka­n mobil PMK. Termasuk rumah sakit dan sarana medis, mulai ambulans hingga dokter.

Dibangunka­n dapur umum. Satlak simulasi terus melakukan persiapan

penanggula­ngan bencana.”

Sekkota Menurut Hendro, kondisi genangan tinggi bisa memakan korban lantaran tersetrum atau tenggelam. Dia mengungkap­kan, pemkot juga sudah memilih lokasi khusus untuk pengungsia­n jika Surabaya dilanda banjir. Misalnya kantor-kantor kelurahan. Nanti pemkot menyiapkan kebutuhan logistik seperti makanan. ”Dibangunka­n dapur umum. Satlak simulasi terus melakukan persiapan penanggula­ngan bencana,” katanya.

Plt Kepala Dinas Perhubunga­n (Dishub) Surabaya Irvan Wahyu Drajat menambahka­n, kemacetan juga bisa terjadi lantaran lampu lalu lintas mati. Karena itu, dia menyatakan bakal menyiagaka­n sepuluh unit petugas patroli yang berkekuata­n sekitar sepuluh orang per unit. Kalau sampai ada traffic light mati, dishub menyiapkan genset dan langsung menghidupk­an lagi lampu lalu lintas tersebut. ”Maksimal 30 menit sampai lokasi bisa normal lagi,” ucapnya.

Selain itu, petugas dishub akan membantu kelancaran arus saat mobil PMK lewat. Irvan mengungkap­kan, kondisi genangan di Surabaya juga akan ditampilka­n melalui variable message time (VMT) milik dishub yang bisa dilihat langsung di Jalan Raya Darmo. Pengendara diarahkan untuk memilih jalur lain yang tidak tergenang. ”Media sosial pemkot juga akan aktif menyebarka­n informasi bencana,” katanya. (nir/c9/git)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia