Tinggal Tuntaskan Depan SPBU A. Yani
SURABAYA – Target pembangunan frontage road sisi barat Jalan Ahmad Yani tahun ini bakal meleset. Pemkot menargetkan jalan alternatif masuk kota itu bisa mulus mulai Mal City of Tomorrow (Cito) hingga bundaran Dolog atau Taman Pelangi. Tapi, rencana tersebut terancam tidak bisa terealisasi gara-gara pemkot masih terganjal dalam menyelesaikan pembebasan pom bensin Jalan A. Yani.
Hampir sebagian besar sepanjang lokasi yang dijadikan FR, mulai Cito–bundaran Dolog, memang sudah diaspal rapi. Yang terlihat masih dikerjakan hanya berada di depan Graha Pangeran dan Bank Mandiri. Alat berat masih meratakan dan memadatkan tanah.
Setelah lokasi pengerjaan tersebut, aspal jalan yang mulus sudah bisa dilewati. Banyak sepeda motor dan mobil yang menerabas median jalan berdebu untuk masuk ke jalan baru yang belum dilengkapi garis markah itu. Pemandangan tersebut sangat mudah dijumpai pada hari-hari biasa, apalagi saat jam sibuk.
Setelah melewati kantor BCA, pengendara harus kembali lagi ke Jalan Ahmad Yani. Sebab, pembangunan jalan itu terputus.
Lokasi FR yang mulus tersambung lagi di depan Dinas Peternakan Jatim hingga dekat Jalan Gayung Kebonsari. Lantas, di pinggir jalan yang akrab disebut Injoko itu masih ada pengerjaan besar-besaran. Bahkan, sebuah crane dipergunakan untuk memasang besi-besi penahan tanah. Mobil dari barat Jalan Gayung Kebonsari pun harus melewati jalan berdebu.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri menuturkan, pengerjaan FR sisi barat itu tidak boleh berhenti. Sebab, jalan tersebut sudah menjadi rencana pengembangan sarana transportasi kota. ’’Memang targetnya tahun ini dari bundaran Waru sampai Dolog,’’ ungkapnya.
Jika ada pihak yang menghalanghalangi pembangunan jalan itu, kata dia, pemkot bisa menggunakan undang-undang pengadaan tanah untuk pembangunan. Yakni, bangunan atau persil harus diberikan bila diperlukan untuk kepentingan umum. ’’Pemkot tidak usah ragu. Kan sudah ada aturan pelaksananya,’’ sebutnya.
Khusus pembebasan lahan pom bensin Jalan Ahmad Yani itu sebenarnya sudah beres. Hanya diperlukan pengerjaan fisik. Tapi, lantaran sudah mendekati akhir tahun, pemkot tidak bisa mengerjakannya. ’’Sisa waktunya tidak mencukupi,’’ kata pria yang akrab disapa Ipuk tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya Erna Purnawati mengungkapkan, pihaknya terus berkomunikasi dengan Lantamal yang memiliki SPBU tersebut. Menurut dia, Lantamal sebenarnya sudah menyambut baik pembangunan FR barat. Karena itu, tinggal ditunggu waktu hingga tercapai kesepakatan untuk membongkar pom bensin.
Selain itu, Erna menyebutkan bahwa pemilik Hotel Cemara sudah menyanggupi untuk membongkar sendiri bangunannya. Setelah dibongkar total, pemkot segera mengerjakan lahan tersebut. Dia menjanjikan akhir tahun ini proyek FR tuntas hingga bundaran Dolog. ’’Semuanya sudah diratakan. Tinggal di- box culvert, lalu diaspal,’’ ujarnya. (jun/nir/c19/git)