Kreativitas Pemuda
SOEKARNO pernah berkata ’’beri aku 1.000 orang tua niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia’’. Kalimat tersebut bukanlah sebatas semboyan tanpa arti atau tulisan usang tanpa makna.
Di balik semboyan tersebut, tersirat sebuah pesan bahwa pemuda berperan dalam pembangunan suatu bangsa. Lebih dari itu, pemuda bisa dikatakan sebagai pelaku perubahan ( agent of change), kontrol sosial dan perubahan ( social control), dan tulang punggung suatu peradaban.
Dalam skala daerah (Baca Sidoarjo), peran pemuda sangatlah penting. Terutama dalam kerangka pembangunan Sidoarjo ke depan. Tanpa peran pemuda, jangan berharap visi-misi pembangunan Sidoarjo ke depan dapat berjalan mulus.
Sepatutnya, ragam kreativitas pemuda tersebut harus diarahkan dan dikontrol pihak terkait. Tujuannya, agar tercipta kreativitas yang bernilai positif seperti prestasi di bidang akademis (pengembangan iptek) dan nonakademis (pengembangan wirausaha kreatif ).
Di sinilah peran dari pemimpin Sidoarjo secara khusus membina dan membimbing para pemuda menuju gerbang prestasi. Selain itu, secara umum, peran dari masyarakat juga dibutuhkan.
Pembiaran atau pengabaian atas kreativitas pemuda membuat mereka jatuh terjerembap ke arah perilaku yang negatif seperti narkoba, minuman keras (miras), tawuran, seks bebas, dan bentukbentuk kenakalan pemuda lainnya.
Intinya, tanpa adanya pemuda yang kreatif dan inovatif, jangan berharap kepemimpinan di Sidoarjo yang akan datang dapat berkembang. Karena itu, harapan kami, para pemimpin Sidoarjo terpilih bisa lebih memperhatikan dan mengapresiasi kreativitas pemuda. Semoga! (*)