Cetak Perajin Pelepah Pisang
GRESIK – Putri Ratna terlihat bersemangat saat menggarisi pelepah pisang di mejanya. Meski begitu, jemari tangannya masih tampak kaku. Sesekali, gadis berusia 22 tahun itu menengok ke arah teman yang duduk di sampingnya. ’’Saya tertarik untuk belajar. Mudah-mudahan lancar,’’ ujarnya.
Gadis yang beralamat di Kelangon, Kebomas, tersebut tercatat sebagai peserta pelatihan kerajinan pelepah pisang yang digagas Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskoperindag) Kabupaten Gresik. Acara itu berlangsung di Gedung Dekopindo dengan melibatkan 30 peserta perwakilan kecamatan kemarin (17/18).
Sebelum kegiatan dimulai, para peserta diberi wawasan oleh instruktur pelatihan, yakni Muhammad Safik, salah satu pengusaha kerajinan pelepah pisang di Kota Pudak. Peserta dipandu untuk membuat jenis barang yang menarik dengan bahan baku pelepah pisang. Ada topi, tempat tisu, asbak, dan tas jinjing.
Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan UKM Kabupaten Gresik Dedy Suryomilono berharap para peserta menindaklanjuti pelatihan tersebut. Mereka diharapkan bisa membuka usaha di daerah masingmasing. ’’Kegiatan ini merupakan program dinas. Pelatihan akan dilaksanakan selama tiga hari,’’ ujar Dedy.
Menurut dia, diskoperindag punya pandangan khusus soal dipilihnya kerajinan pelepah pisang. Selain bahannya mudah didapat, penghasilannya cukup lumayan. Keuntungan lainnya, kerajinan tersebut masuk kategori ramah lingkungan.
Dedy menambahkan, ada puluhan perajin pelepah pisang yang tumbuh di Kota Gresik. Namun, sebagian besar di antara mereka belum total menekuni usaha tersebut. Dari puluhan itu, Dedy mencatat ada tiga yang menonjol. Tiga pengusaha tersebut sudah merambah pasar luar negeri. ’’Sudah ada yang ekspor. Meski jumlahnya belum besar dan baru proses berkembang,’’ katanya.
Menurut dia, jumlah perajin pelepah pisang masih sedikit dibandingkan yang lainnya. Padahal, jenis kerajinan tersebut termasuk salah satu industri kecil yang berpotensi di Gresik. (hen/c15/dio)