Gaet Jamaah, Adakan Kuliah Subuh
BERBAGAI cara dilakukan Ketua Umum Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia Abdul Nurawi untuk memperbanyak jumlah jamaah masjid. Salah satunya mengadakan kuliah subuh. Kegiatan tersebut rutin dilangsungkan setiap Minggu pagi.
Nurawi menjelaskan, kuliah subuh merupakan program baru Masjid Haji Cheng Hoo Surabaya. Sebab, kegiatan itu baru dimulai pada Juli lalu. ’’Mulai rutin diadakan pasca perayaan Idul Fitri,’’ katanya.
Pria 54 tahun tersebut menyatakan, kuliah subuh adalah salah satu cara meningkatkan jumlah jamaah Masjid Haji Muhammad Cheng Hoo. Dia mengungkapkan bahwa saat itu jumlah jamaah sangat sedikit. Khususnya jamaah salat Subuh. Hanya sekitar lima orang. ’’Padahal, pahala salat Subuh itu besar,’’ ungkap Nurawi.
Karena itu, dia bersama pengurus mulai menggagas program baru. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mengadakan kuliah subuh. Saat ini, menurut dia, kuliah subuh baru diadakan pada Minggu pagi.
Jadi, setiap Minggu masyarakat Surabaya diajak untuk salat berjamaah di masjid di Jalan Gading Nomor 2, Ketabang, Kecamatan Genteng, tersebut. Setelah itu, jamaah diminta mengikuti pengajian. Setiap Minggu tema yang dibawakan beragam. Bahkan, ustadnya bergantiganti. Bukan hanya satu orang.
Nurawi menyebutkan, idealnya pengajian berlangsung 20–30 menit. Setelah pengajian, lanjut Nurawi, pengurus juga melakukan silaturahmi jamaah. ’’Setelah itu, acaranya bebas. Mereka boleh ngobrol atau bersantai. Pengurus juga menyiapkan coffee break dan breakfast,’’ tutur pria kelahiran 9 Juni 1961 tersebut. Menurut Nurawi, acara itu bertujuan mengakrabkan hubungan antarjamaah.
Kakek dua cucu tersebut mengungkapkan, pasca diadakan kuliah subuh, jumlah jamaah Masjid Haji Muhammad Cheng Hoo Surabaya meningkat. Bahkan mencapai 55 orang. ’’Setiap Minggu jumlah jamaah terus bertambah,’’ ujarnya.
Kuliah subuh di Masjid Haji Muhammad Cheng Hoo tidak hanya diikuti masyarakat sekitar masjid. Jamaah yang hadir justru berasal dari berbagai wilayah. Bahkan, dia menuturkan bahwa ada jamaah yang berasal dari Tropodo, Sidoarjo.
Dia sangat mengapresiasi jamaah dari luar Surabaya. Sebab, mereka harus bangun lebih dini bila dibandingkan dengan jamaah yang hanya berasal dari sekitar area masjid. ’’Bayangkan, Subuh itu jam 03.45. Perjalanan Sidoarjo ke Surabaya paling tidak 20 menit. Otomatis, dia berangkat lebih awal daripada jamaah lain,’’ ucap Nurawi.
Dia berharap jamaah kuliah subuh Masjid Haji Muhammad Cheng Hoo tidak berhenti pada jumlah 55 orang. Nurawi menargetkan jumlah jamaah salat Subuh bisa mencapai 300 orang. (rst/c14/nda)