Munaslub Solusi Akhiri Dualisme Golkar
Kader Muda Beringin Temui Akbar Tandjung
JAKARTA – Putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) tidak membuat dualisme di tubuh Partai Golongan Karya (Golkar) otomatis berakhir. Kedua kubu tetap ngotot dengan posisi masing-masing. Untuk itu, Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung mengusulkan digelarnya musyawarah nasional luar biasa (munaslub).
Hal tersebut disampaikan Akbar saat bertemu dengan perwakilan poros muda Partai Golkar di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan kemarin (18/11). Menurut Akbar, dengan kondisi saat ini, beringin sedang menuju keadaan terancam. Itu bisa menjadi kenyataan jika konflik dibiarkan berlarut-larut.
”Kami tengah menghadapi banyak agenda organisasi, proses pilkada yang bermuara di pileg dan pilpres. Kalau konflik berlanjut, saya katakan partai dalam keadaan terancam,” kata Akbar.
Menurut Akbar, dalam keadaan terancam itu, perlu dilakukan sebuah pertemuan nasional. Pertemuan tersebut adalah munas yang tidak biasa alias munaslub. Ajang itu bisa diselenggarakan dengan syarat dukungan dari mayoritas DPD Golkar tingkat provinsi. ”Kalau ada dukungan dari DPD-DPD tingkat I, ini solusi yang baik,” ujarnya.
Akbar juga mendorong dua pimpinan Partai Golkar saat ini, Agung Laksono dan Aburizal Bakrie, terus menjalin komunikasi. Hal tersebut penting agar dua tokoh itu bersepakat mencari format penyelesaian konflik internal partai. ”Komunikasi harus dibangun dengan semangat penyelesaian konflik partai, bukan kepentingan lain,” kata mantan Ketum Golkar tersebut.
Barisan kader muda Golkar yang menemui Akbar, antara lain, adalah Ahmad Doli Kurnia, Andi Sinulingga, Tubagus Ace Hasan Syadzili, dan Dave Laksono. Ahmad Doli Kurnia menyatakan, agenda road show para pemuda Golkar kepada para tokoh beringin adalah mencari solusi penyelesaian konflik.
Dia mengatakan bahwa poros muda Partai Golkar berjanji menyampaikan hal tersebut kepada Agung dan Aburizal. Harapannya, kedua pihak mengedepankan kepentingan partai untuk penyelamatan Golkar. ”Jika kondisi konflik Golkar terus dibiarkan, masa depan kader muda sangat terancam,” katanya. (bay/c10/ca)