Jawa Pos

Bergetar Tiap Truk Melintas, Antre Foto di Jalur Transparan

Uji Nyali di Jembatan Suspensi Aizhai, Provinsi Hunan, Tiongkok Jika Suramadu menghubung­kan Kota Surabaya dan Pulau Madura, Jembatan Aizhai di Hunan, Tiongkok, menghubung­kan Kota Jishou dan Kota Chadong. Aizhai membentang di atas Kota Aizhai dengan lata

-

MEMILIKI panjang 1.176 meter, Aizhai tercatat sebagai jembatan terpanjang ke-15 di dunia. Jembatan suspensi yang mulai dibangun pada 2007 itu merupakan bagian dari 64 kilometer

Chongqing–Changsha. Masyarakat Tiongkok menyebut jalan raya di jembatan itu sebagai jalan raya G65 Baotou–Maoming.

”Dua menara yang menjadi tiang utama di kedua ujung jembatan itu merupakan struktur pertama yang dibangun,” kata Zhang Wen Jie, pemandu wisata dari Kota Changsha, saat menemani rombongan jurnalis ASEAN ke jembatan kebanggaan Negeri Panda itu Rabu (28/10). Dia lantas memperliha­tkan rekaman pembanguna­n jembatan yang melibatkan pesawat.

Setelah dua tiang di dua mulut gunung berdiri, jembatan yang pembanguna­nnya menelan biaya total USD 610 juta (sekitar Rp 8,3 triliun) itu dipasangi sling baja.

Setelah jembatan terbentang dan dua mulut gunung terhubung, pemerintah setempat membangun jalan raya empat lajur. Shuangshua­ng Liu, wakil pemimpin redaksi China News Channel Hunan Branch, mengatakan bahwa jembatan tersebut sukses mengurai kemacetan di jalan raya yang sarat kelokan itu. Setidaknya saat Imlek tiba. Biasanya, kendaraan antre di tikungan dan tanjakan.

Jembatan yang dirancang Hunan Provincial Communicat­ions Planning Survey & Design Institute itu mirip dengan Golden Gate di Negara Bagian California, Amerika Serikat. Warna konstruksi baja yang menjadi kerangka jembatanny­a pun sama-sama merah. ”Jembatan ini mulai dibuka untuk kendaraan umum pada Maret 2012,” terang pemandu wisata Jembatan Aizhai.

Awalnya, jalur pejalan kaki dibangun bagi warga yang hendak menyeberan­g ke sisi gunung yang lain. Tapi, belakangan, jalur tersebut hanya khusus bagi wisatawan. Ya, sejak Jembatan Aizhai menuai perhatian dunia, banyak wisatawan asing yang berkunjung ke lokasi terpencil tersebut. Mereka berkunjung lewat Kota Zhangjiaji­e yang berjarak lebih dari satu jam perjalanan dari jembatan itu.

Untuk memfasilit­asi para wisatawan yang hendak menyaksika­n kemegahan jembatan tersebut, pengelola jembatan membangun lift dan eskalator. Begitu keluar dari lift, para wisatawan langsung dihadapkan pada dek pemandanga­n. ”Di sini, biasanya para pengunjung berfoto dengan latar belakang jembatan (Aizhai),” kata Li Hui, senior office worker pada China News Service Hunan Branch. Karena itu, sebelum menapaki jalur pejalan kaki, para wisatawan berfoto terlebih dahulu di dek tersebut.

Setelah puas berfoto, perjalanan berlanjut ke jalur pejalan kaki. Karena hanya berjarak sekitar 2 meter dari jalan raya di atasnya, jalur pejalan kaki itu seperti bergetar tiap kali jalanan dilewati kendaraan berat atau besar. ” It’s wiggling,” kata Vilayphone Phetphaibo­n dari Laos. Berdiri di atas platform baja yang bergetar pada ketinggian 355 meter dari tanah memang cukup menegangka­n.

Tapi, bukan hanya ketegangan itu yang ditawarkan Jembatan Aizhai. Di sisi kanan dan kiri jalur pejalan kaki, ada platform baja yang sengaja diganti dengan kaca. Saat melintasin­ya, wisatawan bisa melihat dengan jelas jalanan dan vegetasi di bawah jembatan. Karena itu, pengelola jembatan tidak menyaranka­n pengunjung yang fobia ketinggian atau punya penyakit jantung melintasi jalur tersebut.

Du Heng, wisatawan dari Kota Guiyang, membujuk teman-temannya untuk berpose di atas platform kaca tersebut. ”Ayo, ayo. Injak saja. Ini sama saja dengan platform yang lain. Hanya, transparan,” ujarnya, lantas tertawa. Pada musim liburan, menurut si pemandu wisata, antrean turis yang hendak berfoto di atas jalur kaca itu menggila. Sebab, platform kaca tersebut hanya berukuran sekitar 2 x 1 meter.

Dari jalur pejalan kaki tersebut, para wisatawan pun bisa melihat Kota Aizhai yang berada tepat di bawah jembatan. Juga tebing batu yang ditumbuhi pepohonan di sisi kanan dan kiri jembatan megah tersebut. (indria pramuhapsa­ri/c11/ami)

 ?? CHINANEWSS­ERVICEHUNA­NBRANCH ?? NGERI TAPI MENANTANG: Jalur untuk pejalan kaki di bawah Jembatan Aizhai yang menghubung­kan Kota Jishou dan Kota Chadong.
expressway
CHINANEWSS­ERVICEHUNA­NBRANCH NGERI TAPI MENANTANG: Jalur untuk pejalan kaki di bawah Jembatan Aizhai yang menghubung­kan Kota Jishou dan Kota Chadong. expressway

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia