Bertemu di APEC, Aquino Cueki Xi Jinping
MANILA – Memanasnya tensi di Laut China Selatan terbawa ke forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Manila kemarin (18/11). Sang tuan rumah Presiden Filipina Benigno Aquino enggan mengajak Presiden Tiongkok Xi Jinping berbicara. Pemicunya tentu saja disebabkan Tiongkok mengklaim wilayah yang kaya mineral, gas, dan minyak itu.
Kebekuan antara dua pemimpin negara tersebut terasa sejak prosesi pembukaan. Aquino menyambut 21 pemimpin negara anggota APEC sejak di karpet merah. Xi dan Presiden Cile Michelle Bachelet berada di barisan terdepan bersama Aquino. Namun, sepanjang perjalanan ke lokasi, Aquino hanya bercakap-cakap dan bercanda dengan Bachelet. Tak ada seorang pun yang mengajak Xi bicara. Sebab, kepala negara yang lain berada di baris belakangnya dan berbicara dengan samping kanan-kirinya saja. Perjalanan dari karpet merah ke lokasi hanya berlangsung 4 menit 7 detik, namun saat itu bagi Xi mungkin serasa 4 jam.
Hal serupa terulang saat acara pembukaan berlangsung. Xi dan Aquino duduk berdampingan, namun sama-sama berdiam diri. Sebelumnya, Aquino berjanji untuk membuka diri terhadap se- luruh peserta yang hadir. Namun, pada kenyataannya, dia sulit menyembunyikan kekesalannya terhadap Tiongkok. Ketika ditanya soal alasan Aquino tidak menyapa Xi, Juru Bicara Kepresidenan Herminio Coloma mencoba berkilah.
’’Itu adalah perjalanan yang panjang (di karpet merah). Pertanyaan kalian mungkin hanya spekulasi,’’ ujar Coloma. Dia menambahkan, sebelum berjalan di karpet merah, Xi maupun Aquino bercakap secara hangat selama 2 menit. Di antaranya, dia mengucapkan selamat datang kepada Xi. Namun, sayangnya tidak ada video yang merekam hal tersebut.
Dalam setiap pertemuan para pemimpin dunia, bahasa tubuh dan interaksi personal kerap diamati. Sebab, itu menandakan kedekatan atau malah jauhnya hubungan kedua negara. Pada APEC tahun lalu, Ti- ongkok menjadi tuan rumah. Saat itu jabatan tangan Xi dengan perdana menteri (PM) Jepang menunjukkan ketegangan yang sama seperti hubungan kedua negara. Xi hanya menjabat tangan seadanya, tidak berbicara maupun tersenyum dan memilih menghadap ke kamera. Dari wajahnya, Xi tampak sangat tak bersemangat.
Beberapa jam sebelum pertemuan APEC digelar, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama meminta Tiongkok mengakhiri pembangunan pulau buatan di area sengkata Laut China Selatan. Menurut dia, pembangunan itu berdampak pada stabilitas regional di wilayah tersebut.
Tiongkok langsung menanggapi pernyataan Obama itu dengan berang. Mereka meminta AS tak ikut campur. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hong Lei menegaskan, tidak ada negara yang berhak mengatur aktivitas pembangunan di Tiongkok.
’’AS-lah yang seharusnya berhenti bermain dengan isu Laut China Selatan, berhenti meningkatkan ketegangan, serta berhenti memperumit sengketa di Laut China Selatan,’’ tegas Hong Lei. (AFP/PhilStar/sha/c23/ami)