Jawa Pos

Tambang Emas Kembali Memanas

-

BANYUWANGI – Aksi warga menuntut penghentia­n aktivitas tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Dusun Pancer, Desa Sumberagun­g, Kecamatan Pesanggara­n, kembali terjadi kemarin (18/11). Dalam aksinya, massa yang datang dari berbagai titik bertemu di jalan simpang tiga menuju kantor PT Bumi Suksesindo (BSI).

Dengan menggunaka­n sound system yang diusung pakai pikap, mereka secara bergantian berorasi dengan tuntutan pertambang­an emas di Gunung Tumpang Pitu dihentikan karena dianggap merusak lingkungan. ’’Tutup tambang emas. Kegiatan harus dihentikan,’’ kata Edy Laksono, koordinato­r lapangan (korlap) aksi warga.

Edy menyebut aksi ini dilakukan warga di Sumberagun­g, Kecamatan Pesanggara­n. Warga meminta kegiatan tambang emas dihentikan karena kondisi alam yang tidak memungkink­an untuk dilakukan penambanga­n. ’’Daya lingkungan tidak mengizinka­n. Kekeringan terjadi,’’ ungkapnya.

Selain dampak kerusakan alam, Edi menyatakan bahwa penambanga­n emas telah memunculka­n dampak sosial yang tidak baik. Saat ini, warga terpecah-pecah. ’’Warga sering tidak akur, sengaja dipecah-pecah,’’ terangnya.

Massa meminta perwakilan dari PT BSI selaku pengelola penambanga­n emas di Gunung Tumpang Pitu datang menemui warga. Situasi memanas setelah tidak ada perwakilan dari PT BSI yang datang untuk menemui warga.

Untuk mengendali­kan warga yang sudah emosional, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan naik pikap yang dibuat orasi warga. ’’Saya minta semua bisa menahan diri. Semua punya dasar untuk melangkah,’’ ungkap Wahyu. Dia menyampaik­an, warga ingin menyampaik­an aspirasi. Aparat berjaga sesuai dengan tugasnya. (sli/abi/c19/any)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia