Masha dan Serena Bisa Jadi Contoh
DELLIE Threesyadinda dan Serafi Anelies Unani sudah membuktikan, punya
di luar bidang profesi yang tengah ditekuni is okay. Antara profesi atlet dan mendesain tas maupun baju bisa berjalan beriringan. Jika konsisten, mereka bahkan bisa menjadi seperti dua petenis top dunia, Maria Sharapova dan Serena Williams.
Sharapova dikenal sebagai salah satu petenis yang paling fashionable. Ternyata, selain pintar memadupadankan busana, dia punya ketertarikan tinggi terhadap dunia fashion designing. ”Sejak kecil, ekspresi artistik yang ditunjukkan oleh
sangat menginspirasi aku,” tutur Sharapova kepada ESPNW.
Kepintarannya merancang busana mulai tercium publik (serta apparel) pada AS Terbuka 2006. Saat itu dia mengenakan baju tenis bertajuk Little Black Dress yang langsung menuai komentar positif dari pengamat fashion. Baju tersebut merupakan hasil kolaborasi dia dengan Nike.
Saking kepincutnya, apparel asal AS itu menyodorkan kontrak berdurasi delapan tahun untuk karya-karya Sharapova. Nilainya fantastis, mencapai Rp 967,4 miliar. Rancangan Masha –sapaan Maria Sharapova– hadir dalam beberapa koleksi baju dan sepatu tenis.
Sebagai petenis, tentu dia tahu betul desain seperti apa yang cantik tapi tidak ribet dan mengganggu. Jadilah serangkaian dress dengan cutting supersimpel yang cute. ”Saya ingin menonjolkan sisi kepercayaan diri bagi pemakainya,” ucap pemegang lima gelar grand slam itu.
Ciri khas Masha adalah pemilihan warnawarna yang segar seperti biru, hijau, dan kuning. Dia juga memilih kain seringanringannya agar si pemakai tetap nyaman selama bertanding. Plus, selalu ada detail yang dia tambahkan untuk menghadirkan kesan stylish. Misalnya, bentuk kerah unik, aksen strap, maupun skirt bertumpuk.
”Detail membuat baju itu spesial,” kata Masha. ”Kadang tidak semua detail terlihat dari kejauhan. Tetapi, ketika memakainya, kamu akan tahu bentuk dan jahitan yang sangat halus di setiap piece. Itulah yang membuat baju jadi lebih istimewa,” terang petenis nomor empat dunia itu.
Sementara itu, Serena sudah lama diketahui memiliki label fashion sendiri yang diberi nama Aneres. Koleksi milik peraih delapan titel grand slam itu kerap wara-wiri di runaway New York Fashion Week (NYFW). Terakhir, karya Serena tampil di NYFW September lalu.
Koleksi terbaru itu dirancang untuk memberikan kesan ramping dan jenjang. Ciri khasnya, terdapat rumbai hitam dengan garis pinggiran di bagian belakang berbahan kulit dan suede. Rancangan Serena meliputi rok, jaket, dan gaun. ”Saya ingin menciptakan getaran nostalgia 1970-an,” kata Serena setelah show. (okt/c10/na)