Buku Paket Semester II Jangan Telat
Dewan Minta Dispendik Cermat Hitung Waktu
SURABAYA – Pengadaan buku paket Kurikulum 2013 (K-13) semester satu sudah pasti tidak bisa terealisasikan. Anggota Komisi D DPRD Surabaya Reni Astuti meminta Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya untuk fokus pengadaan buku paket K-13 semester dua. ’’Dengan begitu, siswa dapat buku tepat waktu. Tidak seperti saat ini,’’ katanya.
Dispendik harus cermat menghitung waktu yang disesuaikan dengan pendistribusian buku. Sebab, deadline penggunaan dana PAK (perubahan anggaran keuangan) hingga 19 Desember. Dispendik saat ini masih memiliki kesempatan selama sebulan untuk pengadaan buku paket K-13 semester dua.
’’Kalau melewati batas tersebut, anggaran PAK tidak dapat digunakan,’’ jelas Reni. ’’Kalau sudah begitu, dispendik bakal kerepotan lagi dengan pengadaan buku K-13 semester dua,’’ lanjutnya.
Reni meminta pencetakan sudah selesai pada 19 Desember. Dengan begitu, buku tersebut langsung bisa didistribusikan ke siswa. ’’Jadi, awal Januari sudah dapat,” katanya. ’’Semester satu sudah cukup jadi bahan evaluasi agar tidak terulang lagi,’’ tambahnya.
Karena itu, hal yang harus dicermati adalah waktu pencetakan, jumlah siswa, dan sekolah yang perlu mendapatkan buku paket K-13. Pemenuhan buku paket bukan hanya sekolah non sasaran, tetapi juga harus melengkapi kekurangan di sekolah sasaran. ’’Pusat (Kemendikbud, Red) juga tidak bisa memenuhi semua mapel yang dibutuhkan siswa. Jadi, yang kurang ya juga masuk PAK,’’ tegas Reni. Belum lagi ada penambahan jumlah sekolah penyelenggara K-13 tahun depan.
Bukan hanya itu, Reni melanjutkan, Dispendik Surabaya harus bisa memastikan siswa mendapatkan buku paket K-13 tepat waktu pada tahun pelajaran 2016-2017. Mulai semester satu sampai semester dua. Sebab, dana anggaran pengadaan buku paket K-13 sudah dimasukkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2016.
Sementara itu, Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan menjelaskan, pekan ini pihaknya berkoordinasi dengan pihak percetakan yang ditentukan. Ada dua nama percetakan yang menaungi pengadaan buku paket K-13 di sekolah Surabaya. ’’Kami koordinasikan. Apa waktunya nututi jika distribusi dilakukan sebelum UAS. Butuh berapa lama proses percetakan,’’ ujar alumnus Unair tersebut.
Ikhsan tidak memungkiri bahwa pengadaan buku paket K-13 semester satu dianggap berat. Apalagi, siswa menjalani UAS pada awal Desember. Dengan begitu, pengadaan buku paket K-13 semester dua dimaksimalkan bisa berjalan tepat waktu. Siswa nantinya mendapatkan buku paket di awal masuk semester dua pada awal Januari mendatang. ’’Kami usahakan tidak akan terlambat lagi,’’ paparnya.
Sebelumnya, pengadaan buku paket K-13 terkendala perubahan kebijakan Kemendikbud pada Februari lalu. Pengadaan buku paket K-13 semula diperuntukkan bagi seluruh siswa. Namun, tahun ini buku tersebut hanya ditujukan untuk siswa di sekolah penyelenggara K-13 sasaran. Padahal, APBD tahun 2015 sudah disahkan pada November 2014. (bri/c15/ai)