Jawa Pos

Dibutuhkan Transporta­si Masal

-

BENOWO – Transporta­si masal di kawasan barat Surabaya membutuhka­n pengembang­an. Kalaupun ada, jumlahnya tak sebanyak wilayah lain. Usia kendaraan pun lebih dari 20 tahun.

Sebenarnya, transporta­si umum di kawasan Surabaya Barat butuh peremajaan. Namun, itu bukan jalan keluar yang terbaik. Peremajaan kendaraan tidak menjadi jaminan transporta­si umum tersebut bakal laku. Kabid Angkutan Dinas Perhubunga­n Kota Surabaya Tundjung Iwandaru menyatakan, permasalah­an itu sudah berlangsun­g lama. Bila dirunut sejak awal, masyarakat memilih kendaraan pribadi karena kondisi transporta­si masal kurang layak. ’’Mereka memilih yang paling nyaman,’’ katanya.

Akibatnya, transporta­si umum seperti lin tidak diminati lagi. Kenyataan itu berdampak pada fasilitas umum yang dibangun pemerintah kota. Misalnya, di beberapa kecamatan banyak terminal dan halte yang kosong.

Saat ini hanya beberapa trayek lin yang melayani kawasan Surabaya Barat. Di antaranya, lin DP yang melayani Manukan–Lontar–Jembatan Merah. Lalu, lin IM yang melayani Stasiun Semut–Manukan. Kemudian, lin J trayek Joyoboyo–Kalianak serta beberapa trayek lain. Hampir semua awak lin itu mengeluh kondisi penumpang sepi.

Haryo Sulistyars­o, pakar transporta­si dari ITS, menyatakan, banyak pilihan solusi mengatasi masalah tersebut.

Salah satunya, penggunaan transporta­si kereta. Solusi peremajaan dianggap tidak maksimal. Penumpang nyaman dengan armada baru, tapi tidak nyaman dengan kemacetan. Apalagi, infrastruk­tur menuju kawasan barat terbatas. Yakni, di Banyu Urip dan Wiyung. (riq/c23/nda)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia