Jawa Pos

Simulasi Keracunan Masal

-

SIDOARJO – Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sidoarjo tampak ramai kemarin pagi (18/11). Mobil ambulans keluar masuk membawa puluhan pasien yang terlihat lemas. Beberapa pasien bahkan muntah di depan pintu masuk IGD.

Tak ayal, ruang IGD penuh sesak. Para pasien tersebut adalah korban keracunan masal setelah menyantap makanan kotak saat rapat di Kecamatan Candi.

Tapi, situasi tersebut bukan kondisi sebenarnya. Itu adalah bagian dari simulasi hospital disaster plan (HDP) atau siaga bencana yang diadakan RSUD Sidoarjo. Tahun ini RSUD mengambil tema keracunan masal.

Dalam simulasi tersebut, pihak IGD menerima 93 relawan RSUD yang berperan sebagai korban keracunan. Untuk memudahkan penanganan, IGD menerapkan triase dan identifika­si. Dua orang merupakan label merah yang harus segera ditangani, 25 orang label kuning, dan sisanya label hijau. Mereka ditangani empat dokter jaga di IGD.

Bukan hanya IGD yang sibuk. Bagian lain seperti humas RSUD yang melayani keluarga pasien dan wartawan hingga bagian farmasi yang menyiapkan obat-obatan dan infus turut ambil bagian. Pihak kepolisian, Dinas Kesehatan Sidoarjo, Puskesmas Kota Sidoarjo, dan Puskesmas Kecamatan Candi juga dilibatkan dalam simulasi tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan, Kedarurata­n, dan Logistik Badan Penanggula­ngan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo Manto Hutabalian selaku tim penilai mengapresi­asi kesigapan tim IGD RSUD Sidoarjo. Khususnya pihak humas dan keamanan yang tetap tenang saat memberikan penjelasan kepada keluarga korban.

Namun, Manto juga mencermati banyak pasien berlabel hijau yang terlambat ditangani. ”Hal itu bisa jadi catatan ke depan. Dalam kasus keracunan masal seperti ini, bisa saja mereka muntah-muntah dan suasana rumah sakit makin ricuh,” jelasnya. (vo/c9/fal)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia