Petrokimia Jamin Produksi Pupuk Tidak Terganggu
Efek Terbakarnya Konveyor
GRESIK – Puluhan pekerja di gudang pengepakan pupuk Phonska dan SP-36 di Pabrik II Petrokimia Gresik semburat keluar kemarin (18/11). Penyebabnya, konveyor atau mesin angkut barang dari pabrik penghasil Phonska dan SP-36 terbakar. Untungnya, petugas pemadam kebakaran (damkar) sigap. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran pada pukul 15.40 tersebut.
Berdasar informasi yang dihimpun, sekitar pukul 15.00 pekerja sif II pengepakan pupuk Phonska dan SP-36 di Pabrik II Petrokimia Gresik, Jalan Gubernur Suryo, Gresik, mulai masuk kerja. Mereka bekerja seperti biasanya. Pada 40 menit kemudian, puluhan pekerja di Gudang 500 Pabrik II Petrokimia Gresik itu merasa ada yang berbeda. Suhu udara di gudang terasa panas. Ketika mereka melongok ke atas, ternyata rolling konveyor menyala.
Tiupan angin membuat api cepat membesar. Asap hitam pekat di udara pun menjadi perhatian pengendara di Jalan Gubernur Suryo, Gresik. Empat mobil damkar PT Petrokimia Gresik yang berada sekitar 300 meter dari lokasi kejadian langsung dikerahkan. Kemudian, mobil damkar milik PT Smelting dan Pemkab Gresik menyusul. Tidak lebih dari 30 menit, para petugas damkar bisa menjinakkan si jago merah.
Setelah melihat lokasi terbakarnya konveyor, Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik Wahyudi mengaku belum bisa memastikan penyebab kebakaran itu. ’’Dugaan awal, kebakaran terjadi akibat gesekan ban konveyor yang menuju gudang menimbulkan percikan api,’’ ujar Wahyudi didampingi Manager Humas PG Yusuf Wibosono di gerbang pabrik II Petrokimia Gresik kemarin.
Roller konveyor tersebut berada di ketinggian 5 meter di atas permukaan tanah. Wahyudi menjelaskan, selama pabrik Phonska dan SP-36 berproduksi, konveyor itu berjalan 24 jam nonstop.
Menurut Wahyudi, untuk memperbaiki konveyor yang terbakar tersebut, dibutuhkan waktu 2–3 hari. ’’Produksi Phonska dan SP36 tidak terganggu. Mungkin, tempat packing- nya yang akan dipindah ke gudang lainnya,’’ ucapnya. ( yad/c20/dio)