Jawa Pos

Koleksi saat Bujang, Adu Balap Setiap Malam Minggu

Mobil Tamiya menjadi tren pada era 1990-an. Ketenaran mobil balap mainan itu sempat tenggelam setelah muncul berbagai macam mainan dengan teknologi yang lebih canggih. Kendati demikian, penggemar Tamiya tidak pernah benar-benar meninggalk­annya. TDG, K

-

PADA Sabtu pukul 22.00, tampak bapak-bapak yang tengah berkumpul di Jalan Sunan Giri Gang III, Kecamatan Kebomas. Usia mereka sudah lebih dari 30 tahun. Tidak sekadar berkumpul dan ngopi seperti kebanyakan orang, mereka sibuk memasang lintasan lurus sepanjang 35 meter berwarna hijau dan pink di jalanan gang tersebut.

Setelah lintasan tersebut terpasang, mobil-mobil Tamiya melaju di atasnya secara bergantian. Satu orang meluncurka­nnya di garis start dan orang yang lain menunggu di akhir lintasan. Mobil-mobil itu adalah koleksi mereka saat bujang yang masih bisa dimainkan hingga kini. Meski mobilnya sama, mesinnya terus diinovasi oleh mereka supaya lebih cepat dan lebih cepat lagi. Itu lah kegiatan rutin komunitas Tamiya Drag Gresik (TDG) dalam sekali sepekan.

Anggota TDG berjumlah 20 orang. Kebanyakan berdomisil­i di Jalan Sunan Giri itu. Antara lain, tiga anak-anak yang seluruhnya adalah kaum adam. Ada pula yang dari desa lain seperti Desa Lumpur. Mereka mengaku mengetahui keberadaan komunitas tersebut melalui ’’Kami bertahan hanya karena satu alasan, hobi,’’ ujar Ketua TDG Eko Hermawan.

Lelaki 31 tahun itu menyatakan, komunitas tersebut resmi terbentuk pada 2013. Sabtu malam dipilih sebagai waktu berkumpul dan bermain bukan tanpa alasan. Sebab, kebanyakan di antara mereka adalah pegawai yang harus rutin berangkat pagi. Karena itu, mereka hanya bisa bangun agak siang saat Minggu. Waktu berkumpul pun di atas pukul 22.00. Tujuannya, tidak mengganggu para pengendara di gang tersebut. ’’Kami sudah izin Pak RT, boleh di atas pukul 22.00 karena sudah sepi,’’ kata Ahmad Kurniawan, salah seorang anggota.

Untuk membeli lintasan sepanjang 35 meter itu, mereka mengeluark­an biaya Rp 3,6 juta. Semua anggota yang mau ikut bermain harus patungan untuk turut membeli lintasan tersebut.

Harga Tamiya yang mereka miliki minimal Rp 500 ribu. Rata-rata, seorang memiliki tiga mobil. Untuk meningkatk­an kecepatan, mereka mengotak-atik dinamonya. ’’Ke depannya ingin buat event supaya banyak orang tahu bahwa Tamiya masih eksis,’’ tutur Eko. (*/ c20/dio)

 ?? ANDINA/JAWA POS ?? SALURKAN HOBI: Anggota TDG yang mengadu kecepatan Tamiya di Jalan Sunan Giri Gang III pada Sabtu malam.
Facebook.
ANDINA/JAWA POS SALURKAN HOBI: Anggota TDG yang mengadu kecepatan Tamiya di Jalan Sunan Giri Gang III pada Sabtu malam. Facebook.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia