Jawa Pos

Akhir Tahun Cabai Melonjak

-

SURABAYA – Selama sepekan terakhir, harga cabai di tingkat petani melonjak. Hampir semua daerah sentra produksi mengalami kenaikan harga. Hanya, besarannya berbeda-beda.

Ketua Asosiasi Agrobisnis Cabai Indonesia (AACI) Jatim Sukoco menyebutka­n, di sentra Kediri, harga cabai merah besar mencapai Rp 24.000 per kg. Di Banyuwangi, harganya senilai Rp 18.000 per kg. Menurut dia, perbedaan harga yang terbentuk disebabkan kualitas cabai yang dijual. Diduga, harga cabai di Banyuwangi murah karena kualitas cabai yang lebih jelek jika dibandingk­an dengan Kediri.

’’Harga cabai rawit hari ini (kemarin, Red) Rp 24.000 per kg. Padahal, seminggu lalu harganya mencapai Rp 20.000–Rp 21.000 per kg. Harga cabai merah besar pekan lalu juga masih Rp 17.000 per kg,’’ ujarnya.

Harga cabai naik lantaran produksi yang menurun. Diperkirak­an, penurunan sekitar 30 persen daripada normal. Biasanya produksi cabai merah besar per bulan sekitar 16.000 ton. Kini tinggal 10.000 ton per bulan. Produksi cabai rawit pada kondisi normal menembus 24.000–25.000 ton, tetapi kini hanya bisa menghasilk­an 10.000–12.000 ton per bulan.

’’Hasil panen sekarang ini merupa- kan tanam yang dimulai September– Oktober saat musim kemarau sehingga produksiny­a rendah dan kualitasny­a jelek. Ditambah adanya dua momen keagamaan sehingga permintaan meningkat,’’ jelas Sukoco.

Sebenarnya harga cabai merah besar berpotensi melonjak lebih tinggi, tetapi ditahan dengan masuknya cabai dari Mataram. Volume cabai yang masuk ke Jatim bisa mencapai 30–40 ton per hari. Produksi harian cabai merah besar Jatim hanya 150–200 ton atau turun bila dibandingk­an dengan normal 500 ton per hari. ’’Kalau tidak ada suplai dari daerah lain, harganya lebih dari Rp 30.000 per kg,’’ tutur dia.( res/c14/oki)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia