LKM dan Masjid Ikut Berperan
SELAIN telah meraih penghargaan atas program Pusyar iB, Kota Mojokerto menjadi kota pertama di Jatim yang memperoleh legalitas atas lembaga keuangan mikro (LKM) syariah. Dua LKM syariah tersebut adalah LKM Syariah Anggrek dan LKM Syariah Al-Ummahat.
’’Kami mendukung pengembangan industri keuangan syariah untuk menyentuh masyarakat. LKM syariah harus bisa membantu akses pembiayaan dan memberdayakan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah,’’ kata Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Nonbank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani.
Menurut dia, share IKNB syariah saat ini hampir 6 persen. Untuk bisa tumbuh, butuh upaya yang kuat dan kontinu. Tahun depan Firdaus menargetkan angka tersebut naik menjadi 6 persen. Namun, hal itu memang tidak mudah. ’’Kenaikannya pasti masih bertahap,’’ ungkapnya.
Kuatnya basis santri di Jatim menjadi kunci pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Jatim juga menjadi pilot project untuk program-program OJK mengenai keuangan syariah. Menurut Firdaus, edukasi dan literasi masyarakat tentang ekonomi syariah tidak hanya harus didukung lewat industri keuangan, tetapi juga bisa lewat masjid.
Masjid sebagai tempat ibadah dapat menjadi tempat edukasi yang tepat. Hal itu bisa dilakukan lewat khotbah Jumat. Dengan jumlah masjid di Indonesia yang lebih dari 600 ribu, potensi percepatan penetrasi tersebut diyakini lebih baik.
’’Kami sudah luncurkan buku kumpulan khotbah bisnis dan keuangan syariah. Kalau sebulan saja khatib menyampaikan khotbah tentang keuangan syariah, pasti penetrasi keuangan dan ekonomi syariah lebih baik,’’ tandas Firdaus. (rin/c14/oki)