India Lirik Kerja Sama Pertahanan dengan Rusia
Belanja Senjata Terbesar dalam Satu Dekade
MOSKOW – Berhasil bekerja sama dengan Jepang, kini pemerintah India melirik Rusia. Rabu pagi (23/12) Perdana Menteri India Narendra Modi tiba di Negeri Beruang Merah tersebut. Sorenya Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut Modi dengan jamuan makan malam secara pribadi. Keduanya bertemu kembali kemarin (24/12) untuk membicarakan kerja sama di bidang pertahanan dan energi. Modi juga bertemu dengan para pebisnis di Rusia serta berpidato di pusat ekspo Moskow. ”Bertemu Presiden Putin untuk membicarakan hubungan India-Rusia. Pertemuan yang bermanfaat,” tulis Modi di akun Twitternya pasca makan malam.
Kedua negara diperkirakan melakukan penandatanganan kontrak senilai miliaran dolar AS di bidang pertahanan dan energi nuklir. Negara yang terkenal dengan film Bollywood-nya tersebut saat ini tengah menjadi pembeli senjata terbesar di dunia. Mereka memiliki program peningkatan pasukan bersenjata dalam skala besar. Dalam waktu sepuluh tahun mendatang, India berencana mengucurkan anggaran USD 250 miliar (Rp 3.390 triliun) untuk peningkatan pertahanan militer.
India pun telah sepakat membeli lima sistem pertahanan udara S-400 Triumf dari Rusia. Pembelian yang dilakukan awal pekan ini tersebut senilai USD 4,5 miliar (sekitar Rp 61,4 triliun). Perjanjian pembelian senjata tersebut merupakan yang terbesar antara kedua negara dalam satu dekade ini. Selama ini Rusia memang menjadi penyuplai persenjataan terbesar kedua di India.
Sumber di Kementerian Pertahanan India juga mengungkapkan bahwa kemarin pihaknya telah melakukan penandatanganan dengan perusahaan pembuat sistem pertahanan udara Rusia Almaz-Antey. Nilai kerja sama yang meliputi pembuatan dan perawatan radar serta sistem pertahanan misil dan sistem kontrol otomatis itu mencapai USD 6 miliar (sekitar Rp 81,9 triliun).
Beberapa kontrak yang mungkin akan ditandatangani India dan Rusia adalah pembelian helikopter jenis Ka-226T. Helikopter itu akan menggantikan heli jenis Cheetah yang sudah kuno. Selain itu, pembelian dua atau tiga kapal perang Rusia serta kesepakatan penyewaan kapal selam nuklir milik Rusia. India sebelumnya menyewa satu kapal selam milik Rusia. Modi dan Putin mungkin juga akan mendiskusikan kerja sama untuk memproduksi jet tempur Sukhoi PAK FA generasi kelima. ’’Ini akan menjadi perjanjian paling penting bagi kami,’’ ujar Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar.
Berdasar aturan di India, perusahaanperusahaan pertahanan multinasional yang bekerja sama harus menanamkan
Perdana Menteri India beberapa persen dari nilai kesepakatan mereka di India. Investasi itu akan membantu pembangunan industri pertahanan dan mengurangi impor di bidang militer. Jadi, saat ini mungkin India menjadi pembeli terbesar, tapi ke depan memiliki visi untuk memproduksi senjata sendiri.
Kerja sama di bidang energi dan perdagangan juga menjadi agenda pertemuan itu. Kedua negara berencana meningkatkan perdagangan dari USD 11 miliar (Rp 150 triliun) per tahun menjadi USD 30 miliar (Rp 409,5 triliun) dalam sepuluh tahun mendatang.
Selama ini India adalah pengimpor minyak terbesar ketiga setelah Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. India berharap bisa memiliki peran besar di proyek-proyek eksplorasi minyak dan gas yang dilakukan Rusia. Saat ini Rusia adalah salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia. Mereka juga memiliki cadangan gas alam yang cukup besar. Pembangunan pembangkit tenaga nuklir di India serta situasi di Syria dan pencegahan terorisme juga menjadi pembahasan. ( AFP/ Reuters/RTNews/sha/c10/tia)
Narendra Modi