Kejar Tuan Rumah Lima Ajang
SALAH satu langkah konkret PB ISSI untuk memaksimalkan masa kualifikasi perebutan kuota Olimpiade nomor BMX dilakukan dengan menggelar event kategori C-1 di Indonesia. Sejauh ini, ada lima jadwal yang disiapkan mulai awal 2016.
Untuk event itu, mereka akan memaksimalkan rider muda lapis dua andalan, Elga Kharisma Novanda dan Toni Syarifudin. ’’Elga dan Toni kami fokuskan di event luar negeri, sedangkan di event lokal, yang akan kami dorong adalah rider muda,’’ terang Sugeng Trihartono Kabid Binpres PB ISSI kemarin (24/12).
Menurut dia, rider seperti Chrismonita Dwi Putri bisa menjadi opsi tepat sebagai fondasi proyek jangka panjang. Tono –sapaan karib Sugeng Trihartono– menuturkan, PB ISSI telah mengajukan sejumlah atlet berprestasi untuk masuk ke pelatnas BMX. Tujuannya adalah regenerasi.
Sementara itu, terkait dengan lokasi event, setidaknya ada beberapa opsi yang bisa dipilih. Salah satunya, sirkuit BMX di Banyuwangi dan Bukit Darmo Golf di Surabaya. ’’Banyuwangi sebelumnya sudah siap. BDG memang sudah akrab buat anak-anak,’’ kata Dadang HP, pelatih pelatnas BMX Indonesia.
Rencana tersebut akan terealisasi jika PB ISSI langsung mem- follow up ke UCI untuk mendapatkan status resmi. Jika rencana tersebut gol, pundi-pundi poin bagi Indonesia akan mengalir. Alhasil, posisi di klasemen kualifikasi Olimpiade 2016 akan terkerek.
’’Hitungan kasar kami, jika lima event C-1 digelar di Indonesia, peluang kami masuk 16 besar di depan mata,’’ terangnya.
Sebenarnya, lanjut Dadang, mengadakan event C-1 pada 2016 terbilang telat. Sebab, sejak kualifikasi Olimpiade bergulir mulai Mei, PB ISSI bisa mengambil langkah strategis.
Hanya, masalah konflik organisasi mengakibatkan segalanya terbengkalai. ’’Meski telat, perlahan kami mencoba bangkit. Dalam lima bulan di awal 2016, kami memaksimalkan untuk meraih poin demi peringkat kualifikasi per negara,’’ kata Dadang. (nap/mat/co2/nur)