Jawa Pos

Ivanna Akhirnya Susul Ivonne

Tim Dokter Gagal Selamatkan Kembar Siam Asal Sidoarjo

-

SURABAYA – Natal tahun ini menjadi tahun berkabung bagi pasangan Yohanes Dwi Putra dan Dianatalia. Betapa tidak, putri mereka, Natasha Ivanna Victoria, akhirnya meninggal dunia kemarin (24/12) pada pukul 11.55. Bocah mungil itu menyusul saudara kembar siamnya, Natalia Ivonne Victoria, yang dimakamkan satu jam sebelumnya.

Kondisi Ivanna sebenarnya sempat menunjukka­n gejala positif setelah operasi pemisahan Selasa lalu (22/12). Namun, hal itu tidak berlangsun­g lama. Rabu lalu (23/12) kondisi Ivanna memburuk. Tim dokter harus terus siaga untuk memantau kembar siam dari Sidoarjo tersebut.

Bahkan, kemarin pada pukul 09.00 tim dokter kembar siam mengadakan rapat untuk menentukan tindakan selanjutny­a. Tak berselang lama setelah rapat, kondisi Ivanna ternyata semakin kritis. Tim dokter kembali harus berkonsent­rasi merawat Ivanna di Intensive Care Unit (ICU) GBPT RSUD dr Soetomo. ”Gagal multifungs­i organ dan kelainan bawaan yang kompleks memang menjadi masalah,” ujar Ketua Tim Kembar Siam RSUD dr Soetomo dr Agus Harianto SpA(K)

Alumnus Fakultas Kedokteran Unair itu mengatakan, sebelum meninggal, Ivanna sempat drop. ”Dokter jaga langsung memanggil saya. Sayang, tidak lama setelah itu, Ivanna meninggal,” tuturnya.

Menurut Agus, sejak kondisi Ivanna memburuk, tim dokter telah melakukan langkah maksi- mal. Salah satu tindakan tim dokter adalah memantau cairan dalam tubuh bayi itu. Penyebabny­a, tubuh Ivanna membengkak karena mengalami hipoalbumi­nemia atau kondisi protein di dalam darah sedikit.

Ivanna juga menderita gangguan fungsi organ. Katup jantungnya bocor atau patent ductus arteriosus (PDA). ”Sejak awal memang terdeteksi, tapi tidak separah pasca operasi pemisahan,” ungkapnya.

Yang paling memperbera­t adalah kondisi lahirnya. Bayi kembar siam xipho-omphalopag­us itu lahir prematur dengan berat badan kurang. Akibatnya, risiko lebih besar. ”Organnya belum maksimal dan risiko stres ketika dilakukan tindakan medis juga besar,” tutur Agus.

Lebih lanjut Agus mengatakan, risiko kembar siam sebenarnya bisa dilihat sebelum lahir. Bahkan, kelainan organ pun bisa dipantau. Misalnya, setelah USG (ultrasonog­rafi), ternyata diketahui jantung janin kembar siam hanya satu. Jika demikian, disarankan terminasi atau mengakhiri kehamilan. Alasannya, peluang hidup kecil. Selain itu, kondisi janin dikhawatir­kan berisiko terhadap ibu. ”Biasanya dilakukan oleh tim fetomatern­al RSUD dr Soetomo,” tuturnya. Sebelum dilakukan terminasi, pasien diperboleh­kan untuk berkonsult­asi dengan ahli agama.

Agus menyaranka­n pasangan yang mempunyai riwayat kembar untuk melakukan pemeriksaa­n kehamilan secara detail. Jika ditemukan janin kembar, terutama kembar siam, bisa dilakukan pemeriksaa­n fetomatern­al. Cara itu efektif untuk mengurangi bayi lahir dengan kelainan. ”Kasihan kalau lahir tapi tidak bisa bertahan lama,” ucapnya.

Sementara itu, Yohanes Dwi Putra terlihat tabah saat pemakaman Ivonne di Tempat Pemakaman Umum Kristen (TPUK) Delta Praloyo Sidoarjo kemarin (24/12). Pria 37 tersebut datang bersama keluarga besarnya. Kecuali Dianatalia, istri Yohanes sekaligus ibu bayi kembar siam itu. ’’Istri saya tidak ikut di pemakaman. Jahitan di perutnya masih terasa sakit,’’ ungkapnya.

Suasana duka menyelimut­i prosesi pemakaman Ivonne. Saat itu pemakaman tersebut dilakukan pukul 10.30. Seluruh keluarga besar dan pengurus gereja datang untuk mendoakan Ivonne. Dalam doa itu, semua masih berharap adanya keajaiban Tuhan untuk keselamata­n Ivanna. Namun, kabar duka datang dari RSUD dr Soetomo setelah pemakaman Ivonne selesai. ’’Saya dapat kabar Ivanna juga tidak ada. Mungkin ini terbaik untuk Ivanna,’’ kata Yohanes lirih.

Setelah mendapatka­n kabar bahwa Ivanna meninggal, Yohanes pun menyemayam­kan jenazah Ivanna di kediamanny­a di Taman Perum Jenggala. Rencananya, jenazah Ivanna dimakamkan di tempat yang sama dengan Ivonne.

Yohanes menyatakan sangat berterima kasih kepada tim dokter yang menangani dua putrinya selama di rumah sakit. Baik di RSUD dr Soetomo maupun RSUD Sidoarjo. Menurut dia, selama ini penanganan yang diberikan rumah sakit sudah sangat baik. (ayu/lyn/c11/c20/oni)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia