Jawa Pos

Khidmatnya Malam Natal, Meriahnya Grebeg Maulid

-

KHUSYUK: Umat Nasrani mengikuti Misa Malam Natal di Gereja Katolik Paroki Hati Kristus

Yesus, Katedral Surabaya, tadi malam.

SURABAYA – Dua hari raya beda agama diperingat­i publik Surabaya tanpa sedikit pun kekhawatir­an. Kemeriahan begitu terasa saat warga menjalanka­n tradisi Grebeg Maulid Nabi Muhammad SAW di Rangkah kemarin (24/12). Sementara itu, sebagian warga Nasrani juga menja- lani misa Malam Natal dengan khidmat di berbagai gereja tadi malam.

Berdasar pantauan Jawa Pos, sejak pagi ratusan warga di Rangkah Gang Buntu bersiap memperinga­ti kelahiran Nabi Muhammad yang tahun ini jatuh pada 24 Desember. Melalui acara tahunan bertajuk Grebeg Maulid, warga berpartisi­pasi dengan membuat berbagai karya gunungan dari bahan makanan

Mulai makanan ringan, sayur, hingga buah-buahan. ”Di antara warga kami, kan ada yang jualan. Walaupun sederhana, mereka berupaya menyumbang­kan yang terbaik,” terang Ketua RW VI Sigit Sudartono.

Untuk memperinga­ti hari kelahiran Nabi Muhammad itu, kata Sigit, warga melakukan persiapan selama seminggu. Mereka berfokus membuat gunungan makanan yang bakal jadi rebutan. Jumlahnya 14 gunungan dan semuanya memiliki desain yang rumit.

Ada gunungan berupa kubah, kuda, hingga burung. Semuanya dikerjakan warga. Mereka berupaya membuat gunungan tersebut mirip dengan karakter aslinya. Setelah itu, gunungan tersebut dihiasi dengan aneka makanan.

Selain itu, pada perayaan Maulid Nabi Muhammad kemarin, dia mengundang tim barongsai untuk ikut berpartisi­pasi. Sigit menga- nggap hal itu sebagai salah satu simbol kebersamaa­n dan toleransi antarumat beragama. ”Selain penampilan, kami ingin ajarkan tentang keberagama­n dan saling menghargai. Islam itu agama yang damai,” terangnya.

Sebelum pertunjuka­n dan atraksi barongsai, arak-arakan Grebeg Maulid dimulai lebih dahulu dari Rangkah Gang Buntu sekitar pukul 10.00. Rombongan itu menyusuri beberapa gang dan berakhir di Jalan Kenjeran.

Di tempat itu, seluruh warga RW VI berebut untuk mendapatka­n makanan di gunungan yang dibawa rombongan. ”Tradisi ini bisa jadi satu-satunya yang masih dipertahan­kan di Surabaya. Karena itu, kami buat semeriah mungkin,” klaim Sigit.

Sementara itu, umat Nasrani tampak merayakan malam Natal di sejumlah gereja tadi malam. Salah satunya jemaat Bethany Nginden. ”Kami selalu ke gereja bersama-sama setiap malam. Ini seperti acara keluarga rutin,’’ kata Suryanto, warga Ngagel Jaya Selatan, tadi malam.

Keluarga Suryanto kompak mengenakan pakaian merah. Dua anaknya juga tampak mengenakan bando rusa. Suryanto mengatakan, tadi malam dirinya dan keluarga ingin merasakan kuasa Tuhan yang turun kepada jemaat Allah.

Kesan magis begitu kental mengiringi ibadah jemaat Bethany Nginden yang jumlahnya puluhan ribu orang. Ketika lampu padam, cahaya lilin menerangi hall besar itu. Jemaat menyanyika­n Oh Holy Night. Ringan dan pelan, namun khusyuk.

Gereja Katolik Paroki Hati Kristus Yesus, Katedral Surabaya, juga menggelar misa malam Natal tadi malam. Dimulai pukul 18.00, gereja di Jalan Polisi Istimewa 15 itu dipenuhi umat Nasrani yang ingin memperinga­ti kelahiran Tuhan Yesus.

Kepala Paroki Yuventius Fusi Nusantoro mengatakan, tema Natal tahun ini adalah ajakan untuk mensyukuri kehadiran Sang Juru Selamat dengan merenungka­n pesan hidup bersama sebagai keluarga Allah.

Pesan Natal diambil dari Injil Lukas 2:8-12. Yuventius menyebut peristiwa kelahiran Yesus yang diwartakan dengan penuh sukacita oleh para malaikat kepada para gembala di Padang Efrata, komunitas sederhana dan terpinggir­kan pada zamannya.

”Kiranya warta gembira para malaikat itu tetap menggema dalam kehidupan kita sampai saat ini dan dalam keadaan apa pun,’’ ujar ketua panitia perayaan Natal itu.

Gereja Katolik Paroki Hati Kristus Yesus Katedral Surabaya mempunyai kapasitas 2.085 orang. Jumlah itu selalu penuh setiap Minggu dengan enam kali misa. Untuk perayaan misa malam Natal kali ini, mereka menambah jumlah kursi dengan mendirikan tenda putih di sayap kanan-kiri gereja. Sebagian jemaat juga ditempatka­n di aula Sekolah Katolik Santa Katarina. (cik/c6/fat) (bir/c6/fat)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia