BNNP Jaring Empat Warga Asing
Petugas Juga Tangkap PNS Probolinggo
SURABAYA – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim menjaring 29 pengunjung diskotek Kowloon karena positif mengonsumsi ekstasi. Dalam operasi dini hari kemarin (24/12) tersebut, petugas juga menangkap empat warga negara asing (WNA) asal Malaysia dan Syria serta seorang pegawai negeri swasta (PNS) Pemkab Probolinggo.
Operasi itu didasarkan atas informasi mengenai maraknya transaksi ekstasi di dalam diskotek di lantai 5 Plaza Surabaya tersebut. ’’Petugas kami menyamar sebagai pengunjung dan melakukan undercover (penyamaran, Red) untuk membeli 5 butir ekstasi,’’ ujar Kabid Pemberantasan dan Penindakan BNNP Jatim AKBP Bagijo Hadi Kurnijanto saat memeriksa seluruh pengguna di kantornya pada pagi hari.
Namun, tanpa diduga, karyawan yang melayani petugas itu sesumbar mampu menyediakan lebih banyak ekstasi lagi. Petugas pun yakin, lalu menangkap dan mengamankan barang bukti 5 butir ekstasi yang disediakan karyawan tersebut.
Petugas juga langsung menginterogasi karyawan yang berinisial SN itu. Karyawan yang baru bekerja setahun di diskotek tersebut mengaku mendapat barang haram itu dari luar manajemen. ’’Kami masih mengejar bandar yang menyediakan ekstasi ke diskotek itu,’’ tegas Bagijo.
Sementara itu, petugas langsung berkoordinasi dengan anggota BNNP lain dan mengirim lebih banyak petugas untuk melakukan operasi di diskotek tersebut. Setelah dilakukan tes urine, 29 pengunjung yang terdiri atas 25 laki- laki dan 4 perempuan terbukti positif mengonsumsi barang haram tersebut.
Dari jumlah itu, terdapat empat WNA. Tiga WNA berasal dari Malaysia, yakni Wong Syung Au, Cheng Ai Kyu, dan Cheng Si Yu. Seorang lagi berasal dari Syria. ’’Pengunjung dari Syria ini kabur dari penampungannya di Surabaya,’’ ungkapnya.
Warga Syria yang teridentifikasi bernama Ahmad Abbas Gama tersebut mengaku sedang menunggu visanya jadi untuk tinggal di Australia. ’’Bulan depan baru pindah ke Australia,’’ kata dia dalam bahasa Inggris. Bagi warga negara asing, BNNP Jatim akan berkoordinasi dengan konsul negara masing-masing.
Selain WNA, petugas menjaring seorang PNS Pemkab Probolinggo bernama Denny. Pria yang sedang berlibur Natal ke Surabaya tersebut tidak menyangka akan tertangkap oleh anggota BNNP. ’’Baru sekali ini mencoba,’’ ucapnya.
Seluruh pengguna yang terjaring itu menjalani pemeriksaan. Selanjutnya, mereka direhabilitasi di lembaga yang sudah bekerja sama dengan BNNP. (all/c14/ady)