Jawa Pos

Fokus Dongkrak Kualitas Madin

-

SURABAYA – Peningkata­n kualitas madrasah diniyah (madin) menjadi salah satu fokus Dinas Pendidikan Jawa Timur pada 2016. Peningkata­n itu diperlukan agar madin memiliki kualitas yang setara dengan sekolah-sekolah negeri maupun swasta lainnya.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman mengatakan, madin dan pondok pesantren bukan lagi semata-mata pendidikan tradisiona­l. Madin sudah menjadi bagian dari pendidikan nasional. Bahkan, tidak sedikit madrasah dan pesantren yang berhasil mencetak siswa dan santri berprestas­i. ”Karena itu, kualitas madin harus ditingkatk­an,” katanya.

Langkah itu seiring dengan program pembanguna­n pemerintah Provinsi Jawa Timur yang mendorong penguatan lembaga diniyah. Terutama agar setara dengan pendidikan formal lainnya. Selama ini, berbagai upaya untuk meningkatk­an kualitas madrasah diniyah sudah dilakukan.

Salah satu upaya pemprov adalah program peningkata­n kualitas guru madrasah diniyah. Program itu direalisas­ikan dalam bentuk menyekolah­kan guru madin ke jenjang S-1. Hingga saat ini, program tersebut sudah menghasilk­an lulusan 5.400 guru madin dengan program studi pendidikan agama Islam (PAI) dan pendidikan bahasa Arab (PBA).

Bahkan, tahun ini juga ada penambahan dua program studi. Yakni, program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah (PGMI) dan manajemen pendidikan Islam (MPI). Saiful menyebut, pemprov juga sudah menyekolah­kan guru di semua jenjang pendidikan untuk melanjutka­n S-1 dan S-2. Hingga saat ini, kata dia, ada 770 guru yang sudah disekolahk­an S-1 dan 180 guru yang lanjut ke jenjang S-2. Pemprov juga memberikan tambahan kesejahter­aan untuk guru swasta Rp 1 juta per bulan. Saiful mengatakan, upayaupaya itu akan terus dilakukan. Termasuk mendorong angka partisipas­i siswa ke sekolah. (puj/c6/oni)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia