Pembangkit Terapung Pasok Suluttenggo
JAKARTA – Ketangguhan PLTG apung Karadeniz Powership Zeynep Sultan 120 mw yang didatangkan dari Turki segera diuji. Kemarin (24/12) kapal yang ongkos sewanya sekitar Rp 870 per kwh itu sudah sampai di dekat PLTU Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Antara 1–2 minggu, kapal itu akan dipersiapkan untuk membantu sistem kelistrikan Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) yang defisit. Nanti listrik yang dihasilkan digunakan untuk menyuplai listrik sampai 5 tahun. ’’Kapal itu bisa mengatasi kekurangan pasokan listrik yang beberapa tahun ini selalu dikeluhkan,’’ ujar GM PLN Suluttenggo Baringin Nababan.
Saat ini beban puncak sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo mencapai 325 mw. Sementara itu, kemampuan suplai dari pembangkit yang ada hanya 273 mw. Artinya, ada kekurangan pasokan 53 mw. Waktu sampai dua minggu diperlukan untuk menyesuaikan Karpower maupun transmisi PLN.
Selain mengandalkan Zeynep Sultan 120 mw, PLN menguji keandalan PLTG Gorontalo 100 mw. Untuk tahap pertama, pembangkit tersebut diharapkan bisa energized 50 mw. Jadi, defisit listrik bisa berkurang menjadi 3 mw. ’’Nanti langsung disuplai ke sistem Sulawesi Utara dan Gorontalo,’’ paparnya.
Beroperasinya kapal asal Turki itu untuk menerangi Suluttenggo menjadi penting karena pemerintah perlu mendapat bukti nyata. Kapal yang rencananya ditambah tiga lagi tersebut benar-benar bisa menjadi solusi jangka pendek kelistrikan Nusantara. Apalagi, sewanya tergolong mahal meski lebih murah dibandingkan dengan sewa diesel.
Dirut PLN Sofyan Basir sebelum ini menuturkan, proyek pembangkit di Suluttenggo akan memakan waktu 2–3 tahun lagi. Sembari menunggu pembangkit itu beres, pemerintah mengirimkan Zeynep Sultan 120 mw. Sebab, kekurangan listrik di wilayah tersebut sudah parah dan terus terjadi pemadaman bergilir.
Kapal itu menjadi andalan sambil menunggu proyek pembangkit beres karena bisa mobile. Selain itu, kapal cukup menggunakan bahan bakar oil (HFO) dan gas bumi. Karena itu, PLN mengklaim biaya operasionalnya lebih murah daripada PLTD yang pakai solar. (dim/c15/oki)