Investor Asing Siap Serbu SUN Valas
IMF Nilai Timing Penerbitan Tepat
JAKARTA – Untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur tahun depan, pemerintah menerbitkan surat utang ( prefunding) akhir tahun ini. Upaya prefunding semacam itu baru kali pertama dilakukan. Penerbitan surat utang tersebut dilakukan sejak 2 Desember. Melalui prefunding, pemerintah melepas surat utang negara (SUN) berdenominasi dolar AS senilai USD 3,5 miliar.
Menkeu Bambang Brodjonegoro mengatakan, langkah pemerintah tersebut mendapat apresiasi dari banyak pihak. Salah satunya dana moneter internasional (IMF). ”Pas kita mengeluarkan (surat utang), itu di- appreciate banyak orang. IMF saja memuji,’’ paparnya.
Mantan Plt kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) tersebut menguraikan, IMF menilai timing pemerintah melakukan prefunding sangat tepat. Sebab, hal itu dilakukan sesaat sebelum Bank Sentral AS (The Fed) memutuskan menaikkan suku bunga 0,25 bps.
Menyoal jadwal penerbitan global bond atau surat utang berdenominasi dolar AS, Bambang menyatakan pemerintah masih mencari waktu yang tepat. ”Bukan Januari atau Februari. Kita akan melihat bagaimana The Fed, pertumbuhan ekonomi dunia, termasuk pergerakan yuan,’’ paparnya.
Secara terpisah, ekonom Indef Eko Listiyanto mengungkapkan, apresiasi yang diberikan IMF kepada pemerintah RI soal prefunding USD 3,5 miliar tersebut memang beralasan. ’’Kekhawatirannya bisa saja rupiah tidak stabil. Jadi, banyak negara yang agresif menerbitkan surat utang sebelum The Fed menaikkan suku bunga,” ujarnya kemarin (25/12).
Eko menyatakan, IMF menganggap pemerintah RI mampu meredam gejolak di pasar saat The Fed melakukan normalisasi suku bunga acuan. Sebab, prefunding USD 3,5 miliar tersebut bisa menyuplai valas cukup banyak bagi Indonesia. Ketersediaan valas yang cukup di dalam negeri mampu memerangi gejolak yang terjadi akibat volatilitas kurs rupiah terhadap dolar AS.
SUN berdenominasi valas yang diterbitkan pemerintah dinilai cukup menarik perhatian investor asing. Indonesia, lanjut dia, masih memiliki potensi dana yang ada di pasar. Meski begitu, dia mengingatkan bahwa langkah pemerintah yang melakukan prefunding disebabkan kegagalan penerimaan negara. (ken/dee/c6/oki)