Tahun Depan Kejar Bangun 9.000 RST
SURABAYA – Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jatim menargetkan tahun depan bisa membangun 9.000 unit rumah sederhana tapak (RST). Apersi optimistis target tersebut bisa terlampaui sejalan dengan prediksi membaiknya perekonomian pada 2016.
Ketua Apersi Jatim Soepratno mengatakan, target yang dipatok itu sama dengan pada 2015. Prediksi membaiknya perekonomian ke depan tidak berpengaruh terhadap target. ’’Tahun ini saja dari target hanya tercapai 40 persen. Penyebabnya, kondisi ekonomi melambat. Nah, kalau memang perekonomian 2016 membaik, kami optimistis target 9.000 unit bisa terealisasi,’’ urai Soepratno kemarin (25/12).
Sebagaimana diwartakan, harga rumah sederhana tapak pada 2016 menjadi Rp 116,5 juta. Itu sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menghapus pajak pertambahan nilai (PPN) untuk rumah sederhana tapak sejak 2014.
’’Sebagai pengembang, kami juga perlu dukungan pemerintah. Khususnya, ketepatan pembayaran FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) kepada bank pelaksana. Kemudian, kami juga meminta bantuan uang muka Rp 4 juta segera direalisasikan. Begitu juga, kebijakan lain yang mempercepat pelayanan pengadaan
Tahun Harga
2014
2015
2016
2017
2018
Rp 105 juta
Rp 110,5 juta
Rp 116,5 juta
Rp 123 juta
Rp 130 juta rumah sederhana tapak,’’ tutur dia.
Terkait dengan target 9.000 unit pada tahun depan, hampir separo di antara target belum terbangun pada tahun ini. Antara lain, di Tuban, Lamongan, Mojokerto, Blitar, Kediri, Trenggalek, Situbondo, dan kota/kabupaten lain di Jatim. Apalagi, kalangan perbankan sebagai penyalur FLPP juga cenderung selektif.
Menurut dia, sistem penyaluran FLPP dengan pola executing yang berarti risiko gagal bayar dibebankan kepada bank pelaksana mengakibatkan bank lebih berhati-hati. ’’Karena, itum pemerintah perlu mempertimbangkan sistem penyaluran yang lain,’’ paparnya. (res/c4/ oki)