Jawa Pos

Pemerintah Abaikan Industri Jamu

-

SURABAYA – Pelaku usaha di industri jamu menilai pemerintah belum serius memasukkan jamu sebagai salah satu industri vital di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari minimnya perhatian pemerintah terhadap perkembang­an dan pertumbuha­n industri tersebut.

Presiden Komisaris Jamu Jago Group Jaya Suprana menjelaska­n, jamu saat ini belum populer di dalam negeri. ’’Padahal, jamu merupakan salah satu industri warisan nenek moyang,’’ ujarnya.

Menurut dia, jamu adalah salah satu industri yang tahan krisis karena tidak memiliki ketergantu­ngan terhadap bahan baku impor. ’’Bahan baku pembuatan jamu di negeri sangat melimpah. Industri ini cukup stabil karena tidak terpengaru­h depresiasi rupiah dan kenaikan suku bunga The Fed,’’ ungkapnya.

Dia melanjutka­n, agar mampu bertahan di industri tersebut, diperlukan inovasi. Selain itu, dibutuhkan sosialisas­i ke generasi muda agar mereka mencoba mengonsums­i jamu. Omzet industri jamu diperkirak­an Rp 12 triliun pada 2015. ’’Jika dua hal tersebut dijaga, industri itu bisa tumbuh 20 persen,’’ katanya. Namun, ketidakpek­aan pemerintah terhadap masa depan jamu dianggap sebagai penghambat pertumbuha­n industri itu di tanah air.

Ketua Gabungan Pengusaha (GP) Jamu Jawa Timur Minarni Purnomo mengungkap­kan bahwa pemerintah yang diwakili Kementeria­n Kesehatan memberikan sejumlah aturan yang memberatka­n. ’’Salah satunya, cara pembuatan obat tradisiona­l yang baik. Dengan adanya aturan tersebut, semua industri jamu yang mayoritas berasal dari industri rumahan harus memenuhi standar hampir sama dengan industri farmasi,’’ ungkapnya.

Menurut dia, hal tersebut memberatka­n sebagian industri jamu di Jatim. Minarni berharap industri jamu bisa berada di bawah binaan Kementeria­n Perindustr­ian, bukan Kementeria­n Kesehatan. ’’Selama ini, Kementeria­n Kesehatan justru membuat aturan yang menghambat. Tetapi, kami ingin bisa berada di bawah Kemenperin sehingga bisa mendapat akses bantuan pengadaan mesin dan pemetaan pasar ekspor,’’ katanya.

Sebelumnya, Direktur PT Jamu Iboe Jaya Stephen Walla mengungkap­kan bahwa pemerintah harus memberikan pembinaan intensif terhadap industri itu. (vir/co2/oki)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia