Sumsel Barat Daya Harus Lebih Waspada
PALEMBANG – Hujan deras mengguyur Palembang, Sumatera Selatan. Dua kabupaten tetangga, Banyuasin dan Ogan Ilir, ikut terimbas. Hujan turun tidak serentak, tapi lama. Yakni, sekitar pukul 11.00–15.00 WIB.
Ruas jalan dan kawasan langganan banjir pun tergenang. Jalanan di Kota Pempek yang tergenang, antara lain, di depan Graha Pena di Jalan Kolonel H Barlian. Ketinggian air sekitar 50 sentimeter. Puluhan sepeda motor pun mogok. ’’Ya, dorong motor lagi,’’ gerutu Amin, pengendara sepeda motor, saat mesin motornya mati.
Beberapa anak kecil yang tinggal di kawasan tersebut mencari peruntungan. Mereka pun membantu para pengendara yang motornya mogok.
Genangan air yang cukup dalam juga terjadi di turunan kilometer 5. Air hujan yang tak tertampung drainase meluap dan menggenangi rumah-rumah warga yang memang lebih rendah dari jalan.
Di pengujung Desember, rata-rata curah hujan per bulan 300–400 milimeter. ’’Angka ini sudah lebih tinggi dari November lalu,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten BMKG Palembang Mohammad Irdham. Angka tersebut termasuk tinggi.
Dia pun mengingatkan kepada semua pihak untuk waspada. Tingginya curah hujan, ungkap dia, tidak hanya mengakibatkan banjir dan tanah longsor, tapi juga gelombang air laut. Pihaknya mencatat sudah beberapa kali terjadi longsor di Sumsel.
Daerah yang harus waspada dengan bencana jenis tersebut menyebar di Sumsel bagian barat daya seperti Empat Lawang, Pagar Alam, OKUS, Lahat, dan Musi Rawas. Potensi banjir pun mungkin terjadi di semua daerah dataran rendah dan tepian sungai. (uni/wia/JPG/c22/diq)