Satu Pesaing Rio Rontok
Kepastiannya Bakal Ditentukan Januari 2016
JAKARTA – Hampir sepekan berlalu sejak Rio Haryanto berjumpa Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk membicarakan komitmen pemerintah membantu Rio ke F1. Namun, jadi tidaknya Rio mencatat sejarah sebagai orang pertama Indonesia yang berlaga di F1 masih belum jelas.
Kemarin (25/12) pihak Kemenpora sudah menghubungi Manor Motorsport untuk meminta kejelasan terkait dengan satu slot kursi pembalap di tim tersebut. Hingga kemarin, draf kontrak yang dimaksud ternyata belum tiba. Padahal, mereka menjanjikan masalah itu selesai akhir tahun ini.
Ibunda Rio Haryanto, Indah Pennywati, selaku pihak yang terlibat aktif dalam negosiasi itu menuturkan, memang belum ada komunikasi lebih lanjut dengan Manor. Lewat pesan singkat, pihak Manor malah memundurkan pembahasan menjadi awal Januari nanti. ’’Tampaknya begitu. Sebab, di sana sekarang libur panjang Natal dan tahun baru,’’ katanya.
Pembahasan pada Januari nanti bisa jadi sekaligus penentuan nasib pembalap Surakarta tersebut di F1. Sebab, tidak mungkin dimundurkan lagi. Sebab, musim balap bergulir pada Maret.
Akhir Januari adalah tenggat semua tim memberikan list pembalap. Sebagaimana diketahui, di antara semua tim F1, hanya Manor yang belum menentukan dua pembalap musim ini. ’’Ya, mau gak mau harus selesai awal Januari nanti. Tidak boleh mundur lagi,’’ ucap Indah.
Lantas, bagaimana dana EUR 15 juta (Rp 223, 9 miliar) yang mereka minta? Indah menyatakan, itu tetap menjadi kewajiban Rio. Sebagaimana diketahui, pihak Kemenpora meminta Manor mengirimkan draf kontrak terkait dengan pembayaran Rio untuk dikaji. Indah mengatakan, sebelum surat itu diteken, pihaknya harus bisa memastikan apakah dana tersebut benar-benar sudah terkumpul. Surat jaminan dari Menpora saja dirasa tidak cukup. Jika pihak Rio memang mampu, Manor akan menyetujui dan pembayaran bisa dicicil. ’’Soal pembayaran, kan memang dilakukan secara bertahap, nggak sekaligus. Yang menjadi masalah Rio saat ini adalah kejelasan soal uang itu,” kata dia.
Manor telah memberikan kelong- goran kepada pihak Rio untuk menyiapkan 40 persen dari total dana tersebut. Sisanya bisa dibayarkan seiring musim berjalan.
Saat ini Rio baru bisa mengumpulkan EUR 5 juta (Rp 74,6 miliar) yang didapat dari Pertamina. Kekurangannya masih dicarikan oleh pihak Kemenpora. ’’Saat ini kami masih tunggu dari pemerintah saja. Mereka juga belum bisa kasih kabar, ya mungkin karena liburan juga,’’ ucap Indah.
Juru Bicara Kemenpora Gatot S. Dewabroto menjelaskan, pihak Kemenpora tetap optimistis Rio bisa masuk F1.
Di sisi lain, persaingan untuk memperebutkan slot dalam tim Manor akan semakin terbuka. Satu pesaing Rio dalam memperebutkan kursi balap Manor gugur.
Juara Dunia DTM Pascal Wehrlein yang mendapat sokongan dari Mercedes dinyatakan mundur dari bursa perebutan satu grid di balapan F1 musim depan itu.
Faktor yang utama adalah dana. Mercedes hanya menyanggupi dana EUR 4 juta (Rp 59,7 miliar) kepada Manor. ’’Jumlahnya jauh dari kata cukup,’’ keluh bos Mercedes Toto Wolff.
Dengan jaminan pemerintah Indonesia yang siap menyediakan dana besar, peluang Wehrlein sudah dipastikan kandas. Padahal, Mercedes adalah pemasok mesin bagi Manor musim depan.
Namun, yang terpenting bagi Manor saat ini adalah stabilitas keuangan untuk membiayai operasional balap dalam satu musim. Urusan fulus yang membuat mereka gagal tampil di empat seri terakhir musim lalu tentu tidak ingin terulang.
Namun, bagi Wolff, urusannya sekarang berbeda. Fenomena pembalap bayaran alias paid driver lama-kelamaan akan merusak regenerasi di ajang F1. (wam/cak/c4/nur)