Jawa Pos

Jasad Mr X di Lubang Galian Proyek

-

SURABAYA – Sesosok mayat lelaki tanpa identitas ditemukan di dalam lubang galian proyek di depan Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur, sekitar sisi timur bundaran Satelit, kemarin pagi (25/12). Lubang tersebut memiliki kedalaman 9 meter. Polisi belum bisa memastikan penyebab jatuhnya korban.

”Bisa jadi korban mabuk, lalu jatuh atau sengaja menjatuhka­n diri. Belum bisa dipastikan karena belum ada saksi yang kami panggil,” terang Kanitreskr­im Polsek Manunggal AKP Sukoco. Untuk sementara, polisi hanya memasang police line dan melarang para pekerja proyek beraktivit­as di sekitar TKP.

Korban ditemukan petugas kebersihan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemkot Kota Surabaya Warsito. Sekitar pukul 06.30, dia sedang menyapu di sekitar lubang tersebut. ”Pas saya lihat ke bawah, ada orang yang tengkurap. Saya pikir dia jatuh,” ucapnya.

Jenazah tersebut memakai kemeja dan celana pendek biru. Warsito lalu melaporkan kejadian itu kepada polisi yang sedang bertugas di pos bundaran Satelit. Laporan tersebut kemudian diteruskan ke Polsek Sukomanung­gal dan Tim Inafis Polrestabe­s Surabaya.

Sekitar 30 menit, polisi tiba di lokasi. Tiga orang anggota tim inafis menuruni anak tangga hingga ke dasar galian dengan panjang dan lebar 6 x 6 meter tersebut. Setelah sampel sidik jari diambil, jasad itu dievakuasi.

Proses pengangkat­an tersebut cukup sulit. Sebab, korban tidak bisa diangkat ke permukaan dengan tangga. Setelah dimasukkan ke dalam kantong jenazah, petugas memutuskan untuk mengeluark­an jenazah itu dengan memakai katrol untuk mengangkut material proyek.

Selanjutny­a, korban dibawa ke ruang jenazah RSUD dr Soetomo. Pria malang itu mengalami luka parah di bagian wajah. Dua bola matanya hancur. Namun, tidak ada satu pun bagian badannya yang terluka.

Melihat kondisi luka tersebut, polisi beranggapa­n, sangat mungkin korban terbentur benda keras sebelum sampai ke dasar. ”Di situ ada pipa-pipa yang membentang. Bisa jadi kepalanya kena itu,” papar Sukoco.

Korps seragam cokelat itu tidak melihat adanya tanda-tanda korban didorong oleh seseorang. Selain tidak ditemukan bukti fisik akibat kekerasan, salah seorang sekuriti kerap melihat orang tersebut. ”Tadi dia bilang kalau korban sering jalan di daerah situ kalau malam. Kami akan panggil dia untuk jadi saksi,” imbuh mantan Kanitreskr­im Polsek Mulyorejo tersebut.

Saat Jawa Pos kembali mendatangi lokasi itu, hanya ada seorang juru parkir. Dia mengaku tidak mengenal korban. Selain itu, dia mengatakan, tempat tersebut minim penerangan saat malam. ”Biasanya, memang gelap setelah tukang selesai kerja pukul 23.00,” tutur pria yang enggan dicantumka­n identitasn­ya itu.

Berdasar pantauan, tempat tersebut memang sudah dipasangi papan peringatan. Namun, tidak semua area di sekitar galian itu ditutupi pagar pembatas. Besar peluang akan terjatuh bila ada orang asing yang berjalan di sekitar situ pada malam hari.

Soal keamanan proyek, polisi juga mungkin melakukan penyidikan. Bisa jadi jatuhnya korban karena adanya unsur kelalaian. ”Semua akan kami mintai keterangan. Itu proyek galian pipa air Petrokimia. Tapi, kami masih belum tahu apakah pengerjaan­nya dilakukan langsung atau dilempar ke pihak lain,” ungkap Sukoco. (did/c6/ady)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia