Natal, Pembesuk Tembus 1.100 Orang

Keluarga Penghuni Padati Rutan

SURABAYA – Seperti biasa, saat hari raya keagamaan, jadwal besuk di Rutan Kelas I Surabaya (Medaeng) tetap dibuka. Kemarin (25/12) saat peringatan Natal, para keluarga penghuni bisa datang ke bui. Jumlah kunjungan pada hari spesial tersebut cukup banyak. Sekitar 1.100 pembesuk memadati bui.

Jam kunjungan baru diberlakukan mulai pukul 08.00. Namun, sejak satu jam sebelumnya, banyak keluarga tahanan maupun narapidana yang antre di depan pintu rutan. Sebagian berbaris rapi di loket kunjungan. Mereka mengambil kartu pembesuk dan rekam sidik jari.

”Sidik jari semua pengunjung de- wasa wajib direkam. Saat masuk dan keluar rutan,” kata Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kelas I Surabaya M. Ulin Nuha. Mereka juga wajib menyerahkan kartu identitas. Yakni, kartu tanda penduduk (KTP) atau tanda pengenal lain.

Tujuannya, lanjut Ulin, data setiap pengunjung dapat terekam. Dengan begitu, rutan dapat mengetahui semua pembesuk sudah pulang atau belum saat jam kunjungan berakhir. Sidik jari itu juga menghindari modus pelarian penghuni.

Ulin mengakui, jumlah pembesuk kemarin cukup banyak. Berdasar data di rutan, kartu pembesuk yang diambil keluarga penghuni mencapai 500 lembar. Satu kartu biasanya berisi dua atau tiga pembesuk. ”Jadi, pembesuk yang datang men- capai 1.100 orang,” tegas dia.

Untuk menampung ribuan pembesuk, rutan memanfaatkan dua ruangan. Yakni, ruang besuk bawah untuk keluarga penghuni blok wanita (W) dan ruang besuk atas untuk keluarga penghuni pria.

Di ruang besuk bawah, penghuni rutan dan keluarga dapat duduk di kursi yang disediakan. Sementara itu, di ruang besuk atas, mereka harus rela lesehan. Sebab, jika menggunakan kursi, ruangan tersebut tidak memadai.

Salah seorang penghuni yang berbahagia karena bertemu keluarga adalah Purbo. Napi kasus narkoba itu bisa bercengkerama dengan orang terkasih di ruang besuk atas. Meski bukan napi yang merayakan Natal, dia tetap diberi kesempatan mendapat kunjungan. (may/c6/ady)