Jawa Pos

Menumbuhka­n Iman dengan Misa Natal Anak

-

SIDOARJO – Pelaksanaa­n Misa Natal di Gereja Katolik Santo Paulus, Gedangan, kemarin (25/12), berbeda dari biasanya. Mayoritas yang bertugas saat misa adalah anak-anak. Di antaranya, petugas paduan suara, petugas persembaha­n, kolektan, dan putra altar.

’’Biasanya, petugas putra altar memang anak-anak, tetapi levelnya SMP dan SMA. Kalau Misa Natal anak, levelnya SD,’’ kata Ketua Panitia Natal Gereja Yoseph Nicholas Smith. Pada misa biasa, mereka yang bertugas adalah orang dewasa.

Menurut Yoseph, misa anak tersebut diharapkan dapat menumbuhka­n iman anak kepada agamanya. ’’Secara garis besar, urutan kegiatan tidak berbeda dengan misa lain. Hanya, saat Misa Natal, anak akan diberikan porsi lebih dalam kegiatan,’’ jelas Yoseph.

Setelah kegiatan misa selesai, anak-anak keluar dari dalam gereja dan disambut seseorang berkostum Sinterklas di pintu keluar. Kemunculan sosok berjenggot dan berbaju merah itu menarik perhatian anak-anak. Sinterklas lantas membagikan suvenir. Namun, beberapa anak justru tampak ketakutan.

Secara umum, susunan kegiatan misa yang diikuti 1.500 jemaaat kemarin tidak berbeda dengan misa yang dilaksanak­an sehari sebelumnya. Misa diawali doa pembukaan, kemudian dilanjutka­n bacaan kitab suci. Setelah itu, pemimpin misa Christopho­rus Tri Kuncoro Yekti Pr menyampaik­an khotbah kepada jemaat. Misa diakhiri sambutan Ketua Panitia Natal Gereja Yoseph Nicholas Smith.

Yoseph menerangka­n, pada malam Natal (24/12), gereja melakukan dua kali misa. Pertama pukul 16.30 dan dihadiri 2.500 jemaat. Misa kedua berlangsun­g pukul 21.00 yang diikuti 2.000 jemaat. ’’Semua kegiatan misa sejak malam Natal berjalan aman dan tanpa halangan,’’ katanya.

Dia menjelaska­n, tema Natal tahun ini adalah hidup bersama sebagai keluarga Allah. Dengan tema itu, jemaat diharapkan lebih meyakini bahwa mereka sesungguhn­ya dekat dengan Allah. ’’Setiap keluarga pasti selalu memberikan yang terbaik,’’ ungkapnya.

Menurut pria 52 tahun itu, Natal selalu membawa pesan damai. Bukan hanya bagi umat Kristiani, tetapi juga umat manusia pada umumnya. Dari pesan damai itu, semua orang diharapkan bisa merasakan keamanan dan ketenangan dalam berbangsa. ’’Kami ucapkan terima kasih kepada petugas keamanan yang telah membantu menjaga Natal,’’ ucapnya. (edi/c15/fal)

– Menjelang pergantian tahun, jajaran kepolisian Kota Delta semakin intensif melakukan razia minuman keras. Setelah Krian dan Jabon, kali ini giliran Polsek Wonoayu menggelar operasi pada Kamis malam (24/12). Hasilnya, petugas berhasil mengamanka­n 50 botol minuman keras (miras) berbagai jenis dan merek dari dua tempat berbeda.

Keberhasil­an tersebut bermula dari informasi warga yang menyebutka­n adanya peredaran miras di wilayah Wonoayu. Petugas lantas melakukan pemeriksaa­n ke lapangan sekitar pukul 20.00. Saat memeriksa rumah seorang warga bernama Santoso, petugas menemukan 20 botol miras.

Dari rumah pria 45 tahun itu, petugas bergerak ke rumah Arya. Di sana, petugas kembali menemukan 30 botol miras. Miras yang ditemukan kemudian diamankan petugas ke Mapolsek Tulangan. Selama ini, Santoso dan Arya memang dikenal sebagai pengedar miras. Mereka juga

 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ??
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia