Jawa Pos

Duh, Harga Telur dan Cabai Menggila

-

SIDOARJO – Jelang Tahun Baru 2016, harga beberapa komoditas di Kota Delta naik drastis. Salah satunya adalah telur ayam dan cabai rawit. Belakangan, harga dua komoditas itu terkerek naik Rp 1.000–Rp 3.000 per hari. Untuk menekan kebutuhan pokok tersebut, Pemkab Sidoarjo dan Pemprov Jatim siap melaksanak­an operasi pasar.

Berdasar pantauan Jawa Pos di Pasar Larangan kemarin (25/12), hampir seluruh komoditas naik. Namun, yang menonjol adalah harga telur ayam yang kini menembus Rp 24 ribu per kilogram. Kenaikan tersebut terjadi setiap hari. ’’Per hari naiknya Rp 1.000 per kilo,’’ ungkap Imam, salah seorang pedagang di Pasar Larangan.

Menurut Imam, kenaikan telur ayam kali ini termasuk yang paling tinggi. Bahkan, harga di beberapa tempat lain ada yang lebih tinggi. Angka tersebut jauh daripada harga normal telur ayam,

Telur ayam

Beras IR64

Gula pasir

Tepung beras

Rp 24 ribu

Rp 11 ribu

Rp 12 ribu

Rp 6.500 yaitu Rp 18 ribu per kilogram. ’’Mungkin karena Maulid Nabi dan jelang tahun baru,’’ jelasnya.

Bukan hanya telur ayam, harga cabai rawit juga terus merangkak. Kemarin, harga cabai rawit mencapai Rp 35 ribu per kilogram. Sehari sebelumnya, harga cabai rawit masih Rp 32 ribu. Begitu juga cabai merah besar naik Rp 4 ribu. Dari Rp 29 ribu per kilogram kini menjadi Rp 33 ribu. ’’Harga cabai seperti ini bergantung dengan stok. Kalau stoknya banyak, harga turun. Jika sedikit, harga naik. Tidak pernah stabil,’’ ujar Juarsa, pedagang sembako lainnya.

Dia menjelaska­n, harga bawang merah juga naik dua kali lipat jika dibandingk­an dengan sebelumnya. ’’Semuanya naik. Belum banyak yang stabil,’’ tambahnya.

Bahkan, komoditas yang selama ini cenderung stabil juga ikut naik. Di antaranya, kentang, gula merah, dan gula pasir. Harga beras, tepung terigu dan ayam potong justru stabil ( selengkapn­ya lihat grafis).

Kepala Bidang Perdaganga­n Dinas Koperasi, UMKM, Perindustr­ian, Perdaganga­n, dan ESDM Sidoarjo M. Tjarda mengungkap­kan, menjelang akhir tahun kerap diikuti kenaikan harga sembako. Karena itu, pihaknya mulai melakukan operasi pasar di dua titik pasar. Yakni, Pasar Larangan dan Pasar Porong.

Operasi pasar tersebut merupakan subsidi transport dari Dinas Koperasi, Perindustr­ian, dan Perdaganga­n ( Diskoperin­dag) Jatim. ’’Operasi pasar itu dilakukan pada 14– 24 Desember,’’ katanya.

Beberapa komoditas yang dijual dalam operasi pasar adalah beras, minyak goreng, tepung terigu, dan gula. ’’Operasi pasar itu memang tidak untuk telur dan cabai rawit,’’ ungkapnya. (ayu/co2/hud)

Komoditas

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia