Jawa Pos

Puting Beliung Sapu Dua Kecamatan, 2 Rumah Rusak

Hujan Deras di Tulungagun­g, Jalan Alternatif Ambrol

-

PASURUAN – Hujan deras yang mengguyur Pasuruan dan Tulungagun­g kemarin (26/12) membawa petaka. Hujan yang disertai angin puting beliung itu menerjang permukiman di sejumlah desa di Kecamatan Kraton dan Kejayan sekitar pukul 16.30. Akibatnya, beberapa rumah rusak.

Bahkan, dua di antaranya rusak parah dan nyaris hancur karena tertimpa pohon tumbang. Dua rumah tersebut adalah milik Kholiq, 40, dan Mahmud, warga RT 4, RW 2, Dusun Krajan, Desa Botoan, Kecamatan Kraton.

Kholiq, salah seorang pemilik rumah, menceritak­an bahwa sore itu dirinya bersama istri dan enam kerabatnya berkumpul di ruang tamu. Beberapa saat kemudian, hujan deras turun disertai angin kencang. Tanpa disangka-sangka, baru sekitar lima menit hujan dan angin datang, pohon mangga yang tumbuh di halaman rumahnya tiba-tiba roboh.

Pohon tersebut langsung menimpa bagian depan rumahnya. Atap ruang tamu jebol lantaran tertimpa ranting pohon yang besar. ”Seketika itu kami langsung panik dan berhambura­n ke luar rumah untuk menyelamat­kan diri. Tetapi, beberapa kerabat akhirnya tertimpa genting dan ranting,” ungkap Kholiq.

Tumbangnya pohon tersebut tidak hanya merusakkan rumah Kholiq. Rumah milik Mahmud (almarhum) yang terletak tepat di sebelah rumah Kholiq bernasib sama. Untung, rumah itu sedang kosong karena penghuniny­a tengah pergi.

Selain merusak sejumlah rumah, puting beliung menumbangk­an sejumlah pohon di jalur Kejayan– Wonorejo. Salah satunya terjadi di depan rumah Buari, warga Dusun Contong, Desa Botoan. Pohon besar tersebut tumbang hingga batang maupun rantingnya terbang sebelum jatuh dan menutupi jalan.

Akibatnya, lalu lintas di jalur itu sempat dilanda kemacetan. Warga pun berupaya mengevakua­si pohon tersebut dengan memotong ranting-ranting dan menepikann­ya agar tidak mengganggu para pengguna jalan. ”Kejadianny­a tak terlalu lama. Cepat sekali. Sekitar sepuluh menit. Kondisi saat itu hujan deras disertai angin kencang dari arah selatan,” terang Imam, warga sekitar.

Puting beliung tak hanya memorakpor­andakan rumah warga di Kecamatan Kraton. Sejumlah desa di Kecamatan Kejayan juga terkena imbasnya. Tetapi, belum diketahui secara pasti jumlah rumah yang rusak dalam musibah itu. Badan Penanggula­ngan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan sejauh ini juga belum dapat memastikan total kerugian akibat puting beliung tersebut.

Sementara itu, hujan deras yang juga mengguyur Tulungagun­g kemarin mengakibat­kan jalan penghubung Desa Segawe dengan Desa Penjor ambrol. Para pengguna jalan yang melintas di jalan alternatif Dusun Kantong, Desa Segawe, Kecamatan Pagerwojo, harus waspada. Untuk sementara kendaraan roda empat tidak dapat melintas. Sebab, kondisi jalan saat ini hanya bisa dilalui roda dua.

Berdasar data BPBD Tulungagun­g, Kecamatan Pagerwojo merupakan salah satu wilayah rawan longsor karena kondisi tanahnya yang labil. Jalan itu sebenarnya sudah ambrol sekitar sebulan lalu. Hujan deras yang mengguyur kemarin kembali mengikis fondasi jalan berupa bebatuan dan tanah. ”Langsung ambrol saat hujan deras tadi (kemarin, Red). Di bawah jalan itu ada rumah warga. Untungnya tidak sampai tertimpa material batu,” ujar Nurwiyati, warga setempat.

Ibu satu anak tersebut menambahka­n, saat ini lebar jalan tersisa sekitar 1,5 meter. Jadi, hanya kendaraan roda dua yang masih bisa melintas. Sebelumnya jalan itu selebar 3,5 meter dan bisa dilalui roda empat. Termasuk truk pengangkut hasil panen warga. ”Meski alternatif, jalur itu bermanfaat bagi warga sekitar. Termasuk untuk angkutan barang seperti hasil panen, pasir, dan batu,” ungkapnya.

Tiga tahun lalu, tambah Nurwiyati, plengsenga­n jalan di lokasi tersebut longsor dan menimpa dapur rumah milik Mudiono, warga setempat. Kemarin giliran jalan yang ambrol. Jalan itu menggunaka­n cor semen. ”Kalau (jalan) sampai putus, warga akan kesulitan karena harus memutar melalui jalan lain. Semoga segera diperbaiki,” harapnya.

Wawan Hari, salah seorang pengendara, mengatakan, meski kendaraan roda dua masih bisa melintas, ambrolnya jalan tersebut tetap mengkhawat­irkan. Jalan terasa bergetar saat dilewati kendaraan. Saat hujan, para pengendara memilih turun dan menuntun motor. ”Kondisi tanahnya labil, mudah bergerak,” ujar dia.

Berdasar pemantauan di lokasi, patahan jalan masih berada di sana. Agar para pengguna tidak celaka, warga pun memasang beberapa batu di pinggiran jalan itu. Warga khawatir jalan tersebut kembali ambrol saat diguyur hujan. (ube/wen/ris/c9/dwi)

 ?? ZUBAIDILLA­H/JAWA POS RADAR TULUNGAGUN­G ?? HANCUR: Atap rumah warga rusak parah karena tertimpa pohon kemarin.
ZUBAIDILLA­H/JAWA POS RADAR TULUNGAGUN­G HANCUR: Atap rumah warga rusak parah karena tertimpa pohon kemarin.
 ?? WHENDY GIGIH PERKASA/JAWA POS RADAR TULUNGAGUN­G ?? BAHAYA: Kondisi jalan Desa Segawe yang ambrol karena diguyur hujan.
WHENDY GIGIH PERKASA/JAWA POS RADAR TULUNGAGUN­G BAHAYA: Kondisi jalan Desa Segawe yang ambrol karena diguyur hujan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia