Jawa Pos

Salat Jumat, Seorang Tahanan Kabur dari Rutan

Berdalih Sakit Perut, ke Kamar Kecil, Rusak Jendela-Kawat Berduri

-

PASURUAN – Kasus tahanan kabur dari penjara kembali terjadi. Seorang tahanan melarikan diri dari Rutan Kelas II-B Bangil pada Jumat lalu (25/12). Tahanan tersebut adalah Aliudin bin Masdinah, 30, warga Dusun Bunginyara­t, Desa Kekayaan, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep. Pria yang terjerat kasus pencurian itu memanfaatk­an waktu salat Jumat untuk kabur.

Hingga kemarin (26/12), petugas rutan yang dibantu Polsek Bangil dan Polres Pasuruan masih memburu pelaku. Petugas juga menyebarka­n foto pelaku di beberapa titik keramaian. Juga, berkoordin­asi dengan Polres Sumenep, daerah asal pelaku.

Ketika dikonfirma­si kemarin, Kepala Rutan Bangil Tri Wahyudi menjelaska­n, pelaku kabur Jumat siang lalu, bertepatan dengan Hari Raya Natal. Saat itu rutan memang sedang libur. Penjagaan hanya dilakukan petugas jaga. Pada hari normal, penjagaan dibantu 13 petugas bagian administra­si. Karena Jumat lalu adalah hari libur nasional, petugas bagian administra­si juga libur. Karena itu, hanya ada enam petugas yang berjaga. ’’Padahal, mereka harus menjaga 401 tahanan dan narapidana,’’ jelas Wahyudi.

Sekitar pukul 11.30 seluruh warga binaan (tahanan dan narapidana) dikumpulka­n di aula tengah rutan untuk salat Jumat. Saat itu ada 401 warga binaan plus enam penjaga. Saat salat Jumat berlangsun­g, penjagaan dilakukan di dua lokasi. Dua petugas berjaga di pintu depan dan empat berjaga di sekitar lokasi salat Jumat.

Dia mengatakan, pelaku sebenarnya juga berkumpul dan salat Jumat di aula. Saat itu Aliudin mengikuti khotbah pertama. Namun, kemudian dia mengeluh sakit perut dan meminta izin kepada petugas untuk ke kamar kecil. Petugas memberikan izin karena kamar kecil berada tidak jauh dari aula. Yakni, di sebelah utara aula.

Namun, saat ke kamar kecil, pelaku tidak sampai diikuti dan dijaga petugas. Sebab, lokasi kamar kecil bisa dipantau dari tengah aula. Selanjutny­a, salat Jumat pun berlangsun­g. Setelah salat berakhir, petugas menghitung jumlah warga binaan sebelum masuk sel. ’’Saat itulah, diketahui jumlah tahanan dan narapidana berkurang satu. Petugas baru sadar bahwa pelaku sudah tidak berada di aula,’’ katanya.

Petugas pun langsung memeriksa kamar mandi. Namun, pelaku tidak ditemukan. Petugas malah mendapati jendela kamar mandi rusak. Kawat berduri yang ada di tembok keliling rutan juga rusak. Diduga, dari jendela itulah pelaku kabur dan kemudian memanjat tembok setinggi 3 meter di sebelah utara. Diduga pelaku memanjat tembok dengan alat bantu sarung.

Sementara itu, Aliudin baru menghuni Rutan Kelas II-B Bangil. Dia masuk rutan pada 22 September. Pelaku ditahan karena kasus 363 atau pencurian. Dia ditangkap karena mencuri laptop dan handphone di dalam bus Restu dari arah Surabaya menuju Probolingg­o. TKP penangkapa­n adalah Desa Raci, Kecamatan Bangil. Saat ini kasusnya sudah masuk tahap persidanga­n.

Kapolsek Bangil Kompol Abdul Hadi mengungkap­kan, pihaknya mengerahka­n delapan personel untuk membantu mengejar dan menangkap pelaku. ’’Petugas masih menyisir tempat keramaian seperti stasiun dan terminal. Termasuk berkoordin­asi dengan Polres Sumenep,’’ ujarnya.

Kasatreskr­im Polres Pasuruan AKP M. Khoirul Hidayat menambahka­n, lima personelny­a juga membantu mencari pelaku. (eka/hn/c10/dwi)

 ?? ZUBAIDILLA­H/JAWA POS RADAR TULUNGAGUN­G ?? KELEBIHAN KAPASITAS: Para warga binaan beristirah­at di halaman Rutan Kelas II-B Bangil kemarin.
ZUBAIDILLA­H/JAWA POS RADAR TULUNGAGUN­G KELEBIHAN KAPASITAS: Para warga binaan beristirah­at di halaman Rutan Kelas II-B Bangil kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia