Latihan Sehari-hari di Lapangan Hoki Es
Mendengar nama klub ini pasti langsung terbayang sosok gendut berjanggut putih panjang dalam balutan kostum merah dan putih. Justru dari namanya yang unik itulah, FC Santa Klaus menjaring basis fans dari seluruh dunia.
KOTA Rovaniemi hanya berjarak 10 kilometer dari Lingkar Arktik. Dengan iklim subarktik di ibu kota Provinsi Lapland Finlandia itu, suhu di bawah nol derajat Celsius adalah lumrah.
Namun, sepak bola tak mengenal batas persebaran. Di Rovaniemi terdapatlah klub amatir FC Santa Klaus. FC Santa ini berkompetisi di Kakkonen Pohjoinen. Nama kompetisi level ketiga Liga Finlandia bagian utara.
FC Santa beranggota pemainpemain amatir. Di bulan kompetisi bergulir, Mei–Oktober, para pemain siap berjibaku di lapangan pertandingan. Di luar bulan itu, pekerjaan mereka beraneka ragam.
Ada yang bekerja di destinasi wisata Rovaniemi, Desa Santa Klaus, sebagai pemandu wisata. Ada juga yang bekerja di kantor pos atau satpam pusat perbelanjaan Rovaniemi.
Juru Bicara FC Santa Jouni Toyras sebagaimana diberitakan The
mengatakan, musim ini tim yang berdiri pada 1993 itu gagal promosi. Mereka hanya menduduki posisi ketujuh dari sepuluh tim di Kakkonen Pohjoinen.
Padahal, ketika FC Santa bermain di kandang, Keskuskentta Stadion, empat ribu kursi yang tersedia selalu penuh. Dukungan warga Rovaniemi kepada FC Santa memang sangat besar
’’Kami meminta maaf atas kegagalan kami promosi ke kasta kompetisi yang lebih tinggi. Mungkin musim selanjutnya kami akan mempersiapkan diri lebih baik,’’ tutur Toyras.
Musim ini, persiapan tak cukup lama. Dengan guyuran salju yang setiap hari terjadi pada periode Januari–April lalu, FC Santa hanya berlatih di lapangan indoor milik hoki es. Pelatih FC Santa Jari Alamaki pun tak bisa mengembangkan timnya secara maksimal.
Karena letaknya berdekatan dengan Kutub Utara, malam di Rovaniemi bisa berlangsung 21 jam. Bahkan, pernah dalam 24 jam tak ada sinar matahari sama sekali. Karena itulah, ketika matahari bersinar meski hanya tiga jam, aktivitas outdoor menjadi prioritas.
Pernah pada Januari atau puncak musim dingin di Rovaniemi, tim sama sekali tak menggelar latihan. Para pemain sibuk dengan pekerjaannya dan tak sempat menjalani latihan.
Salah seorang pemain FC Santa, Santeri Suvala, mengatakan, karena bukanlah klub pro, para pemain menjalani sepak bola sebagai sampingan. Suvala bekerja di perpustakaan Desa Santa Klaus.
’’Kami tak bisa meninggalkan pekerjaan kami seenaknya. Meski demikian, kami tahu apa yang jadi tanggung jawab kami sebagai pemain,’’ tutur Suvala.
Pemain berusia 26 tahun itu menjaga kebugaran dengan gym. Kalau musim kompetisi tidak bergulir, Suvala tiga sampai empat kali sepekan pergi ke gym.
Di FC Santa, dari 34 pemain musim ini, hanya tiga yang nonFinlandia. Yakni kiper Ricardo (Brasil), Tomer Chencinski (Kanada), dan Michael Ibiyomi (Nigeria). Menurut Ricardo, alasan bertualang di FC Santa adalah tertantang bermain di kompetisi belahan bumi utara alias dekat dengan kutub.
FC Santa bahkan baru bisa menjajal lapangan Keskuskentta Stadion beberapa hari sebelum laga perdana musim ini versus Kerho 07. Untung, mereka menang 3-1 di laga pembuka melawan Kerho 07.
Sementara itu, FC Santa punya banyak fans. Kala klub-klub seperti Barcelona, Manchester United, Real Madrid, dan Bayern Muenchen rajin ekspansi brand ke seluruh dunia, FC Santa santai-santai saja.
FC Santa terkena dampak Desa Santa Klaus yang menerima kunjungan jutaan wisatawan pada Desember. Ditotal, dalam setahun, Desa Santa Klaus mendapat pemasukan sampai 210 juta euro (Rp 3,13 triliun) dari pariwisata.
FC Santa pun melakukan paket dengan cermat. Mereka menjadikan jersey timnya sebagai salah satu suvenir kunjungan Desa Santa Klaus. Tak heran produsen sekelas Nike pun menjadi sponsor tim kasta ketiga Liga Finlandia itu. (dra/c19/ham)