Rooney Bisa Tersisih di Three Lions
MANCHESTER – Selama hhampir satu dekade terakhir, nnyaris tak mungkin menyaksisikan timnas Inggris tanpa Wayne Rooney di Sejak Euro 2004, striker Manchchester United itu selalu menjajadi andalan lini depan Three LLions –julukan timnas Inggris.
Namun, kalau performanya teterus jeblok, posisi Rooney dalalam bahaya menuju Euro 2016. MMungkin, dia tetap dipanggil, tetetapi belum tentu mendapatkan jajaminan posisi inti. Ancaman ititu sudah dilancarkan pelatih InInggris Roy Hodgson.
’’Tidak peduli seberapa besar pperannya bagi kami di luar lapangan, termasuk dia yang menjadi mentor bagi pemain muda. Kami benar-benar membutuhkan Rooney di lapangan, yang garang mencetak gol, membuat peluang gol, dan totalitasnya ke depan bagi kami,’’ ujar Hodgson sebagaimana ddikutip Pernyataan itu menyiratkan gai t tidak kapten amannya timnas posisi Inggris. Rooney Semeski mempunyai peran sebalalain itu, statusnya sebagai pemmain pencetak gol terbanyak titimnas Inggris setelah melangkkahi rekor Sir Bobby Charlton ddengan 51 gol pada September jujuga bukan garansi.
Yang dibutuhkan Hodgson aadalah perkembangan performa ppenyerang berusia 30 tahun tetersebut. ’’Itu yang menjadi perhatian kami, bagaimana dia tetap bermain konsisten bersama Manchester United, bermain bagus juga untuk Inggris. Dengan begitu, dia akan jadi contoh ter- baik di lapangan,’’ ungkapnya.
Performa Rooney bersama Setan Merah dalam separo musim pertama Premier League 2015– 2016 ini menjadi penyebabnya. Ledakannya bersama timnas tidak sedahsyat di United. Sebagai perbandingan, Rooney hanya mencetak tujuh gol dari 21 laga untuk United musim ini.
Jika dirata-rata untuk per satu golnya, Rooney harus membutuhkan tiga pertandingan. Bandingkan dengan di timnas. Dalam rentang waktu Agustus– Desember, Rooney mengoleksi tiga gol dari empat kali penampilan bersama timnas Inggris.
Dua gol diciptakan di kualifikasi Euro 2016, sedangkan satu lainnya dalam laga persahabatan. Rasio game per goal- nya bisa mencapai 1,33. Dengan ka- ta lain, Rooney butuh 1,33 kali game untuk mencetak satu gol.
Dalam sebuah wawancara dengan Sky Sports, Hodgson tetap berharap Rooney bisa menjawab tantangannya itu. ’’ Absolutely, saya yakin. Sebab, pengalamannya untuk tampil di major tournament cukup banyak. Bayangkan jika kami bermain di Euro 2016 dengan pemain yang minim pengalaman,’’ harapnya.
Pamor Rooney bisa saja tenggelam. Lihat saja kegarangan Jamie Vardy atau Harry Kane. Di timnas, mereka memang belum bisa seperti Rooney yang sudah menjadi legenda. Namun, di klub, keduanya seperti macan kelaparan. Bersama Leicester City, Vardy masih menjadi top scorer Premier League dengan 15 gol.
Lalu, Kane sudah menyumbang 11 gol dari 23 penampilannya bersama Tottenham Hotspur di semua ajang. Rendahnya produktivitas Rooney itu pula yang membuat United membidik bomber tambahan dalam bursa transfer musim dingin Januari nanti. Dengan Rooney dan Anthony Martial di stok lini depan, United menjadi klub paling tumpul dalam jajaran top five Premier League dengan 22 gol.
Hasrat mendatangkan Sadio Mane dari Southampton belum ada kelanjutan. Yang terbaru, United membidik striker Jepang bernama Yoshinori Muto yang sekarang main untuk Mainz 05 dengan mahar GBP 10 juta (Rp 203,6 miliar). ’’Bukan hal yang bagus jika selalu dikritik setiap setelah laga. Saya sudah berusaha,’’ tegasnya. (ren/co2/ham)