Malu kalau Sampai Amburadul
Melihat Persiapan Indonesia Menjadi Tuan Rumah Asian Games 2018 Tantangan pemerintah dan pemangku kebijakan olahraga untuk sukses menjadi tuan rumah Asian Games 2018 sangat berat. Paling utama adalah persiapan dan non- yang masih jalan di tempat.
venue
venue
DUA kota, Jakarta dan Palembang, akan menjadi tulang punggung Indonesia dalam menggelar Asian Games 2018. Namun, Palembang sejauh ini terlihat lebih bergairah. Renovasi venue sampai pembangunan wisma atlet mulai berjalan.
Sebaliknya, di Jakarta, persiapan masih terganjal masalah-masalah birokrasi yang terus jadi bahan perbincangan. Meski sejumlah solusi dilontarkan, hingga akhir tahun ini, tidak ada progres nyata dalam renovasi venue atau wisma atlet di ibu kota.
Kementerian Pemuda dan Olahraga sering kali menegaskan bahwa renovasi baru efektif mulai awal 2016. Hanya, proses bidding dan tender sejumlah fasilitas juga belum jelas. ’’Sesuai rencana, memang baru 2016 pelaksanaannya. Anggaran pun sudah kami siapkan,’’ terang juru bicara Kemenpora Gatot S. Dewa Broto.
Gatot menambahkan, pihaknya mengupayakan proses tender dijalankan lebih efisien. Tujuannya adalah mempercepat proses renovasi yang bakal memakan waktu yang relatif lama.
Rupanya, persiapan sepanjang 2015 tidak semulus yang diharapkan banyak pihak. Tarik-menarik kepentingan terkait birokrasi lebih sering tersaji daripada aksi nyata di lapangan.
Namun, Gatot melihat, pihaknya harus mengerahkan semua upaya. Intinya habis-habisan. ’’Koordinasi di antara pihak-pihak terkait tidak boleh putus,’’ urainya.
Salah satu solusinya adalah Kemenpora, KOI, KONI, dan kementerian lain yang terkait sudah menempati kantor bersama di area Senayan. Harapan utamanya adalah komunikasi lancar dan bermuara pada persiapan yang optimal.
Sekjen KOI Doddy Iswandi mengungkapkan, persiapan AG 2018 harus tetap digeber. Beberapa venue di Jakarta, kata Doddy, harus mulai dibangun dan direnovasi pada 2016. Ini krusial. Jika tidak dilakukan tahun depan, jelas masalah akan datang. ’’ Yang jelas, tugas kami pada 2015 adalah masterplan Asian Games sudah selesai,’’ terangnya.
Berpedoman pada hal tersebut, rencana tahun depan seharusnya sudah bisa direalisasikan dengan lebih terarah. Dan, Doddy menggaransi semua venue bisa diselesaikan awal 2018.
Doddy berharap persiapan yang kurang maksimal pada 2015 tidak terulang tahun depan. Sebab, persiapan yang buruk bisa akan sangat berdampak pada performa atlet. (nap/c17/nur)