Jawa Pos

Sidak Bandara, Jonan Pelototi Pesawat Delay

-

SURABAYA – Menteri Perhubunga­n Ignasius Jonan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Bandara Internasio­nal Juanda kemarin (26/12). Menteri yang juga mantan direktur utama PT KA itu tiba di Terminal 2 Bandara Internasio­nal Juanda pukul 10.25. Turut menyambut menteri, jajaran Otoritas Bandara Juanda serta manajemen PT Angkasa Pura I.

Setiba di bandara, Jonan tampak mengelilin­gi area terminal. Dia melihat aktivitas penumpang yang melakukan chek in di loket. Memang, kemarin jumlah penumpang tidak seramai sebelumnya. Antrean di loket juga tidak begitu panjang. Setelah melihat antrean chek in, Jonan meninjau ruang tunggu terminal tersebut.

Menurut Jonan, sistem pelayanan yang diberikan pemerintah maupun Bandara Internasio­nal Juanda sudah bagus. Kini tinggal maskapai penerbanga­n yang mengangkut mereka. Pelayanann­ya akan dievaluasi. ’’ Itu rutinitas tahunan,’’ katanya.

Evaluasi itu diutamakan pada penundaan jam berangkat atau delay. Jonan menegaskan, delay merupakan peristiwa yang paling dibenci penumpang. Mereka merasa dirugikan dari segi waktu. Karena itu, pemerintah akan serius menangani masalah tersebut. Ada beberapa kemungkina­n penyebab pesawat terlambat berangkat

Penyebab paling utama, kondisi cuaca tidak aman sehingga pesawat tidak mendapat izin terbang. Lalu, terjadi kerusakan teknis yang menuntut penanganan tim mekanik. Untuk poin kedua, kata Jonan, sebenarnya bisa diantisipa­si.

Dia menjanjika­n semua maskapai pernerbang­an akan dievaluasi tentang jam keberangka­tan dan jumlah delay. Termasuk alasan mengapa keberangka­tan pesawat tersebut ditunda. ’’Kami akan telaah satu per satu secara perinci,’’ ucap Jonan.

Meski demikian, Jonan tidak memerinci nama-nama maskapai penerbanga­n yang sering menunda pemberangk­atan pesawat. Namun, berdasar laporan yang masuk, maskapai penerbanga­n Lion Air yang paling banyak. Saat ini sedang ditelaah penyebab delay dari setiap pesawat itu.

Apabila persentase terbesar penundaan adalah cucaca, pemerintah bisa memaklumi. Sebaliknya, bila penundaan disebabkan kerusakan teknis pesawat, Kementeria­n Perhubunga­n sudah menyiapkan sanski. Salah satu sanksinya, pencabutan rute penerbanga­n.

Jonan menegaskan, banyaknya kasus delay pesawat menjadi bahan evaluasi setahun terakhir. Salah satu di antaranya, memang menyangkut maskapai penerbanga­n Lion Air. Jika nanti ada penjelasan dan terbukti penundaan itu terjadi bukan karena masalah cuaca atau gangguan operasiona­l, wajib ada perbaikan dan dipreview terlebih dahulu. ’’Jika terbukti bukan masalah cuaca ataupun gangguan, sanksinya tidak akan diberi rute penerbanga­n. Itu kalau belum dilakukan perbaikan,’’ ujarnya. (riq/c4/fat)

 ?? THORIQ S. KARIM/JAWA POS ?? CEK PELAYANAN: Menhub Ignasius Jonan memeriksa ruang pengiriman bagasi menuju pesawat di Bandara Juanda kemarin.
THORIQ S. KARIM/JAWA POS CEK PELAYANAN: Menhub Ignasius Jonan memeriksa ruang pengiriman bagasi menuju pesawat di Bandara Juanda kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia