Jawa Pos

Keluarga Jadi Tantangan Terbesar Kembalikan Anak-Anak ke Sekolah

Mereka bukan saudara, bukan pula anggota keluarga. Namun, kepedulian yang ditunjukka­n mampu membawa berkah bagi yang lainnya. Itulah sosok para mahasiswa yang mengikuti program CSR Dinsos Surabaya. Jawara Campus Social Responsibi­lity (CSR) 2015 Dinas

-

PRIHATIN. Itulah yang kali pertama tersirat dalam hati Imma Himatul Aliyah ketika melihat bocah laki-laki yang akan menjadi adik asuhnya. Kondisi bocah bernama Wawan Wibisono tersebut memang mengundang iba. Bukan hanya tubuhnya yang kurus kecil, tetapi juga kondisi tempat tinggalnya di pinggiran toko bersama sang nenek.

Pada saat itu, hanya satu yang dipikirkan Imma. Rasa syukur kepada Tuhan karena masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk membantu sesama. Ingin rasanya menangis melihat kondisi bocah 15 tahun itu, namun dia mengurungk­annya. ’’Saya tidak menyangka ada anak yang mengalami nasib seperti itu,’’ ujar mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universita­s dr Soetomo Surabaya itu.

Wawan adalah anak seorang pekerja seks komersial (PSK). Saat bayi, ibunya yang setengah mengalami gangguan jiwa berusaha menjualnya ke orang lain. Namun, transaksi itu diketahui seorang nenek yang biasa disapa Mbah Tami. Perempuan tersebut langsung mengambil Wawan dari gendongan ibunya dan merawatnya hingga saat ini.

Mbah Tami merawat dan menyayangi Wawan seperti cucunya sendiri. Perempuan asal Cepu, Jawa Tengah, itu pun mengikutka­n Wawan di kartu keluarga (KK) anaknya yang tinggal di Surabaya agar bisa bersekolah. Namun, hal tersebut hanya berlangsun­g hingga Wawan lulus SD. Selanjutny­a, dia tidak lagi masuk KK anak Mbah Tami karena tidak diakui sebagai keluarga.

’’Mbah Tami juga tidak mau tinggal dengan anaknya dan memilih tinggal di emperan toko,” tuturnya

Kebanyakan mereka nonton bersama keluarga,” kata Dian, salah seorang operator.

Lonjakan penonton film juga terlihat di Tunjungan XXI kemarin (26/12). Dian Kusnanto, manajer gedung, mengakui bahwa sekuel ketujuh Star Wars itu masih laris manis meski tidak sebanyak ketika premiere. ’’Film keluarga yang juga diminati adalah Alvin and Chipmunks: Road Chip,” ujar Dian.

Selain dua film itu, ada In the Heart of The Sea, Ip Man 3, Point Break, dan film animasi bikinan Disney, The Good Dinosaur. Untuk film buatan anak bangsa yang bisa dinikmati di sela liburan, ada Single yang disutradar­ai Raditya Dika, Sunshine Becomes You yang diangkat dari novel milik Ilana Tan, Negeri Van Oranje, dan Bulan Terbelah di Langit Amerika. Semua bisa menjadi alternatif untuk menghabisk­an liburan bagi keluarga yang enggan ke luar kota.

Selain nonton film, sejumlah tempat hiburan sudah menyiapkan berbagai agenda untuk menyambut pergantian tahun. Salah satunya Suroboyo Carnival Park. ”Kami sudah menyiapkan hiburan yang bervariasi,” kata Supervisor and Promotion M.S. Hadiarsa. Di antaranya, parade mobil, kostum lampu, undian berhadiah, pertunjuka­n tari tradisiona­l dan modern, serta pesta kembang api.

Pertunjuka­n lain yang sudah disiapkan juga tak kalah menarik. Di antaranya, aksi manusia terbang ( floating man), percussion music, akrobat komedi, ilusi animasi (kolaborasi pertunjuka­n videografi dengan ilusi magis), karnaval kostum dunia dongeng, serta penari yang mengenakan kostum dengan lampu-lampu hias.

Parade mobil hias yang bisa disaksikan mulai 24 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016 melengkapi kemeriahan pesta kembang api Tahun Baru 2016. Selain itu, pengunjung dapat menikmati dua zona petualanga­n terbaru yang terdiri atas area soft play untuk anak-anak dan zona red carpet. ”Wahana ini menjanjika­n petualanga­n keliling dunia untuk anak-anak hingga dewasa,” jelas pria yang akrab disapa Arsa itu.

Tidak hanya hiburan, pengunjung juga berkesempa­tan mendapat berbagai kejutan menarik yang terdiri atas perabot elektronik dan rumah tangga. Itu bisa didapatkan pada puncak perayaan malam tahun baru. ”Semua ini memang rangkaian untuk memanjakan pengunjung. Buat yang bingung mau ke mana, datang saja ke sini,” ucap Arsa.

Hiburan lain yang tak kalah seru, tentu saja menikmati musik dari bintang-bintang idola. Salah satu alternatif adalah konser tutup tahun bertema Arti Cinta. Konser selama satu jam yang mendatangk­an Ari Lasso tersebut diselengga­rakan di Hotel Sheraton. ”Ini adalah kali pertama saya ada di Surabaya sejak 10 tahun lalu. Tahun baru, biasanya saya selalu ada di Jakarta,” kata Ari Lasso.

Pada malam menjelang pergantian tahun nanti, Ari membawakan 12–15 tembang miliknya dan Dewa 19. Dia pun menerima permintaan lagu dari para pengunjung meski jumlahnya terbatas. Mengangkat tema Arti Cinta, Ari ingin mengingatk­an lagi mengenai esensi cinta untuk tahun depan. ”Semoga kita bisa memperbaru­i lagi arti cinta dan menemukann­ya agar tidak bosan,” ajak mantan vokalis Dewa 19 itu.

Cinta di sini, lanjut Ari, tidak hanya melulu pada pasangan. Menurut dia, banyak orang melupakan esensi cinta yang sangat luas. Termasuk cinta kepada keluarga maupun kota. ”Konser ini inspirasi dari keluarga, apa yang saya lihat, dan apa yang saya dengar,” kata artis yang sudah berkaris selama 20 tahun tersebut. (cik/c7/fat)

 ?? DITE SURENDRA / JAWA POS ?? PEDULI: Dari kiri, Fitriana, Ricki Antono Budiman, dan Imma Himatul Aliyah meraih juara I program CSR Dinsos Surabaya untuk tiga kategori berbeda.
DITE SURENDRA / JAWA POS PEDULI: Dari kiri, Fitriana, Ricki Antono Budiman, dan Imma Himatul Aliyah meraih juara I program CSR Dinsos Surabaya untuk tiga kategori berbeda.
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia