Jawa Pos

Pria Bakar Diri Akhirnya Meninggal

-

SURABAYA – Upaya menyelamat­kan hidup Hasun akhirnya harus terhenti kemarin pagi (26/12). Meski sudah mendapat perawatan, pria yang membakar dirinya itu akhirnya tewas. Luka bakarnya sudah terlalu parah. ”Menurut dokter, luka bakarnya 90 persen,” jelas Kanitreskr­im Polsek Simokerto AKP Abdul Karim.

Hasun sebenarnya sempat mendapat perawatan di dua rumah sakit. Jumat pagi (25/12) warga yang mengetahui upaya bakar diri di kawasan makam Rangkah Timur itu membawa Hasun ke RSUD dr Soewandhi

Namun, karena luka bakar terlalu parah dan peralatan tidak memadai, pria berusia 30 tahun tersebut dirujuk ke RSUD dr Soetomo siang harinya, sekitar pukul 14.00.

Berdasar keterangan yang disampaika­n keluarga kepada polisi, setiap hari Hasun selalu meminta uang kepada keluargany­a. Uang saku itu kerap dipakai untuk jajan, membeli makanan, atau sekadar nyangkruk minum kopi. Hal yang sama dilakukan Hasun sebelum membakar diri.

Kala itu pihak keluarga memberi Hasun uang Rp 20 ribu. Setelah diberi uang, Hasun pergi ke kios bensin dan berjalan ke area makam. Bensin tersebut kemudian disiramkan ke tubuhnya, lantas membakar diri. ”Keluarga tidak tahu kalau dia beli bensin,” imbuh Abdul Karim.

Keluarga baru tahu ketika mendengar keributan dari tetangga sekitar. Setelah api padam, Hasun dibawa ke rumah sakit. Saat itu kondisinya sudah tidak berdaya.

Setelah mendapat pertolonga­n awal, kondisi Hasun semakin buruk. Tim medis lantas memutuskan untuk merujuknya ke RSUD dr Soetomo. Hasun akhirnya meninggal dunia pukul 06.30 kemarin. Dia dikebumika­n sekitar pukul 13.00.

Setelah hasun meninggal, polisi memutuskan untuk menghentik­an pengusutan kasus tersebut. ”Ini murni bunuh diri. Korban mengalami gangguan kejiwaan. Dia juga pernah dirawat di RSJ Menur,” ujar perwira polisi dengan tiga balok di pundak tersebut.

Menurut salah seorang tetangga korban, Hasun seharusnya dirawat inap di RSJ Menur. Di lingkungan rumahnya, warga sekitar juga tahu kondisi Hasun. ”Tapi, dia kabur waktu dirawat,” katanya.

Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soetomo dr Urip Murtedjo SpB(K)-KL membenarka­n bahwa pihaknya mendapat kiriman pasien luka bakar dari RSUD dr Soewandhi. ”Luka bakarnya sudah parah sekali, 98 persen. Jadi, hampir seluruh tubuhnya terbakar,” ujar Urip.

Tim IGD sudah melakukan inkubasi untuk perawatan luka Hasun. Mereka juga berusaha mengembali­kan jalan napas dan fungsi jantung. Maklum, luka bakar yang diderita Hansun bukan hanya di luar. Organ dalamnya juga terbakar.

Trauma inhalasi atau luka di saluran napasnya parah. Itu diduga menjadi penyebab kematian Hansun. ”Kondisinya sudah tidak sadar waktu dibawa ke IGD RSUD dr Soetomo,” ucapnya. (did/lyn/c10/fat)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia