Ditunggu Masyarakat, Proyek BGS Molor
KunjunganK Warga DinilaiD Ganggu Pekerja
GRESIK – Bendung Gerak Sembayat belum akana bermanfaat dalam waktu dekat. Proyek selesaibesar b tersebutpada Februari bakal 2016. molor Akibatnya,dari rencanaproyekproyekp lain juga terancam.
Kepala Seksi Bina Manfaat Pengairan Dinas D pembangunanp PU Gresik SukardiBGS bisa mengakui, berdampak molornya pada b banyak hal. Di antaranya, pemanfaatan BGS untuk irigasi lahan pertanian. Dinas PU Gresik pun hanya bisa menunggu serah terima proyek yang dijadwalkan dilakukan pada Desember 2016 itu. ’’Kami tetap menunggu dan belum berani memfungsikannya,’’ ujar Sukardi.
Menurut Sukardi, proyek BGS saat ini masih mencapai sekitar 86 persen. Kontraktor masih memiliki banyak tanggungan. Banyak komponen yang belum selesai dibangun. Tiga sudetan di tubuh BGS belum selesai. Fasilitas pendukung yang mempercantik bangunan juga belum tersentuh.
’’Pembangunan terus berlangsung. Kami yakin kontraktor terus berupaya secepat mungkin. Namun, itu juga bergantung kondisi cuaca,’’ ujar Sukardi. Dia berharap masyarakat bisa sabar menunggu proyek selesai.
Kepala Desa Sidomukti Zainul Ma’arif sangat berharap warganya dapat menikmati manfaat keberadaan BGS. Selain pemenuhan kebutuhan air, Zainul ingin BGS mampu menghidupkan perekonomian desa. Salah satunya sebagai tempat wirausaha baru. ’’Kami ingin masyarakat kami diperbolehkan jualan di sekitar tempat tersebut,’’ kata Zainul.
Menurut dia, pemerintah desa terus mendorong masyarakat untuk juga merasa memiliki proyek senilai Rp 1,2 triliun itu. Semakin hari, BGS kian ramai dikunjungi masyarakat. Ratusan pengunjung memadati tempat tersebut. Selain melihat pemandangan, mereka memanfaatkannya untuk berfoto.
Wacana untuk menjadikan BGS sebagai destinasi wisata menguat. Zainul menyatakan sudah menyiapkan sejumlah rencana. ’’ Kami juga ingin dilibatkan dalam pemanfaatannya sebagai tempat wisata. Itu hak kami,’’ ujarnya.
Bagaimana soal proyek yang molor? Zainul menyatakan bahwa warganya hanya mengeluhkan soal dampak debu dari truk pengangkut bahan bangunan. Menurut dia, banyak hal bisa membuat proyek itu molor. ’’ Kontraktor dan pemerintah pusat sempat mengeluhkan masyarakat yang ramai-ramai berkunjung ke BGS. Itu berpengaruh pada proyek pembangunan,’’ tuturnya.
Pemerintah pusat, pemkab, masyarakat Sidomukti, dan kepolisian sepakat bekerja sama mengurangi kedatangan pengunjung itu. Pemuda desa pun turun tangan untuk menertibkan warga yang mendekati proyek. ( hen/ c19/ roz)