Prioritaskan Fungsi Penanganan Banjir
PROYEK BGS diharapkan sedikitnya mampu menghasilkan tiga manfaat sekaligus. Bendungan besar itu dibangun sejak Desember 2011. Pengerjaan BGS langsung berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Balai Besar Bengawan Solo (BBWS).
BGS diharapkan mampu menjadi penangkal banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo. Banjir akibat luapan air Bengawan Solo hampir terjadi setiap tahun. Luapan air merendam area persawahan dan permukiman warga. Bahkan, ada korban jiwa.
Selain menangkal banjir, air yang ditampung bendungan bisa disalurkan untuk pengairan. Di sekitar BGS terdapat ratusan hektare sawah produktif. Bukan hanya wilayah Gresik, melainkan juga wilayah Lamongan.
Lalu, PDAM Gresik juga berencana menjadikan air tampungan BGS sebagai sumber bahan baku produksi air bersih. Investor diundang untuk menambah kapasitas air ke pelanggan, terutama di Gresik Utara.
Molornya proyek BGS mendapat atensi dari eksekutif dan legislatif. Mereka sudah minta pelaksana proyek bisa segera memfungsikan BGS. ”Kami sudah koordinasi dengan pemkab. Untuk tahap awal, kami minta pelaksana proyek memfungsikannya untuk penanggulangan banjir,” kata Ketua DPRD Gresik Abdul Hamid.
Di sisi lain, untuk proyek yang masuk kategori finishing bisa diselesaikan bertahap. ”Sebab, target awal pembangunan BGS adalah mengatasi banjir lebih dulu,” kata Hamid. (mar/ris/c19/roz)