Jawa Pos

Maket Diorama Jadi Objek Foto

Aksesori Gunakan Bahan Daur Ulang

-

SURABAYA – Diorama yang disusun Ferlina Fernandes sekilas memang mirip maket buatan para arsitek. Bentuk bangunan, orang-orangan, ataupun benda-benda di dalamnya mirip dengan bahan dalam maket. Dengan skala 1:87 dari bentuk nyatanya, mengoleksi dan memotret diorama tersebut merupakan salah satu gaya hidup yang sedang disukai masyarakat Surabaya.

Ferlina, misalnya, mengenal figur kecilkecil tersebut dari seorang kawan yang menggemari mainan kereta miniatur. Saat itu kawannya memiliki layout lengkap berisi

kereta api, stasiun, perbukitan, dan orang-orang berskala 1:87. ’’Lucu, kayak ada dunia kecil sungguhan,’’ ujarnya.

Kemudahan mendapat benda-benda tersebut di internet ataupun store di Surabaya pun membuatnya keranjinga­n membuat dioramadio­rama kecil itu. ’’Harganya sih lumayan, bikinnya juga lumayan pusing, tapi kalau sudah jadi itu lho bikin nagih,’’ terangnya.

Hal senada diungkapka­n Moch. Rizky Satrio Rudhyni, penghobi fotografi yang juga mempunyai mainan 1:87. Menurut dia, diorama 1:87 tersebut memang sedikit berbeda dengan beberapa gambar mainan yang pernah diambilnya. Bahkan, beberapa orang sering menganggap hasil foto figur 1:87 itu sebagai foto kehidupan asli. ’’Uniknya di situ, lucu sih kayak bercerita, tapi bikinnya yang nggak lucu sama sekali,’’ candanya, lantas tertawa.

Sihaan Farnandes, salah seorang pembuat diorama figure 1:87, menyatakan, hobi tersebut memang sedang hangathang­atnya di Surabaya. Keunikan, detail, serta kreativita­s pembuatnya bisa tereksplor­asi lebih jauh. Kondisi itu menjadi daya tarik untuk membuat diorama figure 1:87. ’’Seru. Ada kepuasan setelah kita menyelesai­kan satu layout atau diorama,’’ jelasnya.

Owner Artland Store yang menyediaka­n figur 1:87 beserta aksesoriny­a tersebut menjelaska­n, untuk membuat satu diorama, rata-rata dibutuhkan waktu berharihar­i. Detail dan harus tampak seperti bentuk asli menjadi kewajiban saat membuatnya. Harga tiap figur ataupun aksesori lainnya pun terbilang mampu menguras kantong cukup dalam.

Aan, sapaanya, mengungkap­kan, untuk menghidupk­an sebuah diorama figure 1:87, cara melihatnya harus segaris lurus dengan mata. Dengan cara itu, setiap figur akan terlihat lebih hidup layaknya dunia nyata. ’’Kita kayak masuk ke dalam diorama ter-

KOMUNIKASI BISNIS sebut,’’ tuturnya.

Dia menyatakan, untuk sebagian besar aksesori di luar figur 1:87, kebanyakan terbuat dari bahan daur ulang. Pohon-pohonan, misalnya, banyak dibuat dari plastik ataupun kertas bekas. Untuk tebing ataupun perbukitan, itu merupakan kreativita­s pembuatnya untuk memanfaatk­an segala benda di sekitarnya. ’’Ini punya saya dari koran bekas yang dihancurka­n, lalu dicampur perekat, dibentuk, kemudian dicat,’’ tegasnya. Hasilnya menyerupai bukit cadas yang terjal. (rid/c20/nda)

 ?? DOK MOCH. RIZKY SATRIO RUDHYNI ?? MUNGIL: Diorama berupa stasiun kereta api dan akitvitas di dalamnya. Skala diorama figure ini 1:87.
DOK MOCH. RIZKY SATRIO RUDHYNI MUNGIL: Diorama berupa stasiun kereta api dan akitvitas di dalamnya. Skala diorama figure ini 1:87.
 ??  ?? track
track

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia